Mantul, KEK Galang Batang Bisa Serap Ribuan Tenaga Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau bisa menyerap 23 ribu tenaga kerja . Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan pembangunan KEK ini telah mencapai 80% dan ditargetkan dapat beroperasi mulai tahun 2021.
"Dampak KEK Galang Batang terhadap perekonomian hingga saat ini pun sudah cukup baik dan harus terus ditingkatkan," kata Airlangga di Jakarta, Minggu (27/9/2020).
(Baca Juga: Dua KEK Baru dengan Investasi Rp32,2 Triliun Disetujui )
Kata dia, realisasi Investasi sampai dengan September 2020 adalah sebesar Rp11 triliun. Sementara realisasi penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang.
“Ini luar biasa dan diharapkan bisa terus bertambah serta memberikan multiplier effect yang lain,” katanya.
(Baca Juga: Investor Asing Lirik Gresik, Bahlil Akan Bangun Kawasan Ekonomi Khusus )
Ia pun menggarisbawahi pendekatan yang tidak hanya mendirikan industri aluminium atau alumina saja, melainkan juga industri tekstil. “Jadi ini adalah pendekatan yang unik dan tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik lain. Bapak-bapak yang pria bekerja di pabrik baja, sedangkan yang wanita bisa bekerja di pabrik tekstil,” tandasnya.
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, menjelaskan di KEK Galang Batang tengah dibangun smelter aluminium 1 juta ton per tahun. Pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan SDM kompeten, guna memenuhi target 23.000 tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Kami akan melakukan kerja sama dengan kawasan agar penyiapan tenaga kerjanya lebih cepat. Dan kita juga akan meminta bantuan dinas dari luar kawasan untuk bisa mengirim tenaga kerja ke kawasan ini," jelasnya.
Suhartono menambahkan, saat ini ada 90 tenaga kerja Indonesia yang tengah mengikuti pelatihan di Tiongkok untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan. "Mereka ini nanti akan menjadi pengganti teknologi dari tenaga kerja asing yang ada di sini," ujarnya.
Kunjungan Lapangan di PT BAI turut dihadiri sejumlah pejabat. Mereka di antaranya Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto; Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga; dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani.
"Dampak KEK Galang Batang terhadap perekonomian hingga saat ini pun sudah cukup baik dan harus terus ditingkatkan," kata Airlangga di Jakarta, Minggu (27/9/2020).
(Baca Juga: Dua KEK Baru dengan Investasi Rp32,2 Triliun Disetujui )
Kata dia, realisasi Investasi sampai dengan September 2020 adalah sebesar Rp11 triliun. Sementara realisasi penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang.
“Ini luar biasa dan diharapkan bisa terus bertambah serta memberikan multiplier effect yang lain,” katanya.
(Baca Juga: Investor Asing Lirik Gresik, Bahlil Akan Bangun Kawasan Ekonomi Khusus )
Ia pun menggarisbawahi pendekatan yang tidak hanya mendirikan industri aluminium atau alumina saja, melainkan juga industri tekstil. “Jadi ini adalah pendekatan yang unik dan tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik lain. Bapak-bapak yang pria bekerja di pabrik baja, sedangkan yang wanita bisa bekerja di pabrik tekstil,” tandasnya.
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, menjelaskan di KEK Galang Batang tengah dibangun smelter aluminium 1 juta ton per tahun. Pihaknya akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan SDM kompeten, guna memenuhi target 23.000 tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Kami akan melakukan kerja sama dengan kawasan agar penyiapan tenaga kerjanya lebih cepat. Dan kita juga akan meminta bantuan dinas dari luar kawasan untuk bisa mengirim tenaga kerja ke kawasan ini," jelasnya.
Suhartono menambahkan, saat ini ada 90 tenaga kerja Indonesia yang tengah mengikuti pelatihan di Tiongkok untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan. "Mereka ini nanti akan menjadi pengganti teknologi dari tenaga kerja asing yang ada di sini," ujarnya.
Kunjungan Lapangan di PT BAI turut dihadiri sejumlah pejabat. Mereka di antaranya Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto; Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga; dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani.
(akr)