Kementerian PUPR Teken Lelang Dini Proyek Infrastruktur Rp11 T
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan telah menandatangani proses lelang dini proyek infrastruktur senilai Rp11 triliun. Kontrak ini merupakan hasil lelang dini yang dilakukan sejak Agustus 2016 lalu.
(Baca Juga: Infrastruktur Jadi Tonggak Perekonomian Indonesia)
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan, proses lelang dini ini dilakukan agar cepat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya selama ini, lelang baru dilakukan di pertengahan tahun.
"Kami sudah proses lelang dari bulan Agustus. Sehingga pada 1 Januari kita sudah bisa tandatangani dalam jumlah Rp11 triliun. Kenapa ini sangat penting, supaya stimulan terhadap pertumbuhan ekonomi bisa cepat," katanya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017 yang diselenggarakan Koran SINDO dan SINDOnews.com di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
(Baca Juga: Pemerintah Sebut Investasi Terpusat di Jawa Tak Sehat)
Menurutnya, dengan proses lelang dilakukan lebih dini maka sejak awal tahun pemerintah sudah mulai bisa bergerak melakukan proses pembangunan. Dengan begitu, efek domino (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi pun akan jauh lebih cepat serta proyek bisa selesai tepat waktu.
"Orang Indonesia kan dulu tidak, baru Juni-Desember (lelang). Artinya kita spread dari Januari sudah bergerak semuanya. Plus kontrak tahun jamak yang kami miliki," paparnya.
(Baca Juga: Infrastruktur Jadi Tonggak Perekonomian Indonesia)
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan, proses lelang dini ini dilakukan agar cepat memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya selama ini, lelang baru dilakukan di pertengahan tahun.
"Kami sudah proses lelang dari bulan Agustus. Sehingga pada 1 Januari kita sudah bisa tandatangani dalam jumlah Rp11 triliun. Kenapa ini sangat penting, supaya stimulan terhadap pertumbuhan ekonomi bisa cepat," katanya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017 yang diselenggarakan Koran SINDO dan SINDOnews.com di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
(Baca Juga: Pemerintah Sebut Investasi Terpusat di Jawa Tak Sehat)
Menurutnya, dengan proses lelang dilakukan lebih dini maka sejak awal tahun pemerintah sudah mulai bisa bergerak melakukan proses pembangunan. Dengan begitu, efek domino (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi pun akan jauh lebih cepat serta proyek bisa selesai tepat waktu.
"Orang Indonesia kan dulu tidak, baru Juni-Desember (lelang). Artinya kita spread dari Januari sudah bergerak semuanya. Plus kontrak tahun jamak yang kami miliki," paparnya.
(akr)