Grab Kucurkan Rp9,35 Triliun Dukung Ekonomi Digital Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, mendapat dukungan dari Grab, perusahaan aplikasi penyedia transportasi. Grab berencana mengucurkan dana USD700 juta atau setara Rp9,35 triliun (estimasi kurs Rp13.366/USD).
Komitmen ini diwujudkan melalui program master plan bertajuk Grab 4 Indonesia. Melalui program ini, Grab akan menghadirkan program yang bertujuan memberi kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk beralih ke ekonomi digital, diantaranya pembangunan pusat riset dan pengembangan (R&D) di Jakarta.
R&D center ini nantinya dipakai sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia, peluncuran dana untuk keperluan investasi di perusahaan-perusahaan yang berdampak sosial, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.
"Kami sangat senang bisa memperkenalkan program Grab 4 Indonesia pada hari ini. Seperti data dari Google dan Temasek, di tahun 2025 nanti potensi pasar digital di Asia Tenggara mencapai USD200 miliar. Indonesia hanya setengahnya," ujar CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Anthony menambahkan pengembangan ekonomi digital ini selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo. "Dengan investasi USD700 juta dalam empat tahun mendatang ini, kami berharap bisa menggenjot ekonomi digital di Indonesia," sambungnya.
Dan kehadiran program master plan Grab 4 Indonesia ini sejalan pula dengan pesatnya pertumbuhan Grab di Tanah Air. Menurut Anthony, pertumbuhan GrabCar dan GrabBike mencapai lebih dari 600% di tahun 2016 kemarin.
Pertumbuhan yang pesat itu terjadi karena ekspansi ke sejumlah kota di Indonesia, meliputi kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Padang, Makassar, Medan, dan Yogyakarta.
Program master plan ini mendapat apresiasi dan dukungan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia. "Investasi USD 700 juta selama empat tahun ini tentunya merupakan investasi yang sangat besar. Kami sangat mengapresiasi komitmen Grab untuk negara ini," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong pada kesempatan yang sama.
Investasi ini mendapat apresiasi dari Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengatakan potensi pertumbuhan Indonesia akan banyak bergantung pada pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan, termasuk jaringan transportasi publik yang efisien.
"Teknologi akan memainkan peranan penting dan layanan seperti Grab yang memanfaatkan kekuatan data analisis akan melengkapi dan meningkatkan efisiensi serta keandalan dari infrastruktur kita. Sehingga memungkinkan Indonesia maju makin pesat," pungkasnya.
Komitmen ini diwujudkan melalui program master plan bertajuk Grab 4 Indonesia. Melalui program ini, Grab akan menghadirkan program yang bertujuan memberi kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk beralih ke ekonomi digital, diantaranya pembangunan pusat riset dan pengembangan (R&D) di Jakarta.
R&D center ini nantinya dipakai sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia, peluncuran dana untuk keperluan investasi di perusahaan-perusahaan yang berdampak sosial, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.
"Kami sangat senang bisa memperkenalkan program Grab 4 Indonesia pada hari ini. Seperti data dari Google dan Temasek, di tahun 2025 nanti potensi pasar digital di Asia Tenggara mencapai USD200 miliar. Indonesia hanya setengahnya," ujar CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Anthony menambahkan pengembangan ekonomi digital ini selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo. "Dengan investasi USD700 juta dalam empat tahun mendatang ini, kami berharap bisa menggenjot ekonomi digital di Indonesia," sambungnya.
Dan kehadiran program master plan Grab 4 Indonesia ini sejalan pula dengan pesatnya pertumbuhan Grab di Tanah Air. Menurut Anthony, pertumbuhan GrabCar dan GrabBike mencapai lebih dari 600% di tahun 2016 kemarin.
Pertumbuhan yang pesat itu terjadi karena ekspansi ke sejumlah kota di Indonesia, meliputi kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Padang, Makassar, Medan, dan Yogyakarta.
Program master plan ini mendapat apresiasi dan dukungan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia. "Investasi USD 700 juta selama empat tahun ini tentunya merupakan investasi yang sangat besar. Kami sangat mengapresiasi komitmen Grab untuk negara ini," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong pada kesempatan yang sama.
Investasi ini mendapat apresiasi dari Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengatakan potensi pertumbuhan Indonesia akan banyak bergantung pada pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan, termasuk jaringan transportasi publik yang efisien.
"Teknologi akan memainkan peranan penting dan layanan seperti Grab yang memanfaatkan kekuatan data analisis akan melengkapi dan meningkatkan efisiensi serta keandalan dari infrastruktur kita. Sehingga memungkinkan Indonesia maju makin pesat," pungkasnya.
(ven)