Cuaca Buruk Pengaruhi Harga Ikan Makin Mahal
A
A
A
BELOPA - Cuaca buruk yang terjadi sepekan terakhir mempengaruhi harga ikan di pasar. Harga ikan di sejumlah pasar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pun menjadi mahal.
Seperti harga ikan balado di Pasar Bua. Jika sebelumnya harga ikan balado hanya sekira Rp500.000 satu keranjang, sejak seminggu terakhir naik tajam antara Rp800.000 hingga Rp1 juta per keranjang ikan. Untuk harga eceran, ikan balado dijual Rp10.000 per lima ekor atau sekitar setengah kilogram.
Kenaikan harga ikan bukan hanya pada jenis balado, juga ikan mairo mengalami kenaikan harga drastis. Jika sebelumnya dijual antara Rp200.000 hingga Rp300.000 per keranjang, sekarang naik menjadi Rp500.000 hingga Rp600.000 per keranjang ikan.
Harga ikan di Pasar Cilallang Kecamatan Kamanre juga mengalami kenaikan. Meski demikian, kenaikan ikan di Pasar Cilallang tidak setinggi kenaikan ikan di Pasar Bua. Ciwa, ibu rumah tangga, mengeluhkan kenaikan harga ikan saat ini.
Meski demikian, Ciwa mengaku pasrah karena setelah dirinya mengecek kenaikan harga ikan juga terjadi di pasar-pasar lainnya di Kabupaten Luwu. "Ada keluarga saya nelayan, dia mengatakan kenaikan harga ikan memang dari nelayan. Hal ini karena nelayan jarang melaut akibat cuaca buruk, makanya harga ikan di semua daerah mengalami kenaikan," cerita Ciwa, Jumat (3/2/2017).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Luwu, Andi Fatahillah, kepada KORAN SINDO, mengaku belum mengetahui adanya kenaikan harga ikan yang cukup tinggi bahkan hingga 100%.
Andi Fatahillah menjelaskan, dalam pertemuan dengan sejumlah nelayan di Kecamatan Bua baru-baru ini, tidak ada keluhan warga dan nelayan soal harga ikan. Meski demikian, aku dia, sejak cuaca buruk beberapa waktu terakhir nelayan memang enggan melaut.
"Cuaca buruk memang menyebabkan sejumlah nelayan tidak melaut tetapi belum ada penyampaian kenaikan harga ikan yang memberatkan masyarakat. Besok saya akan cek langsung ke PPI dan TPI," ujarnya.
Seperti harga ikan balado di Pasar Bua. Jika sebelumnya harga ikan balado hanya sekira Rp500.000 satu keranjang, sejak seminggu terakhir naik tajam antara Rp800.000 hingga Rp1 juta per keranjang ikan. Untuk harga eceran, ikan balado dijual Rp10.000 per lima ekor atau sekitar setengah kilogram.
Kenaikan harga ikan bukan hanya pada jenis balado, juga ikan mairo mengalami kenaikan harga drastis. Jika sebelumnya dijual antara Rp200.000 hingga Rp300.000 per keranjang, sekarang naik menjadi Rp500.000 hingga Rp600.000 per keranjang ikan.
Harga ikan di Pasar Cilallang Kecamatan Kamanre juga mengalami kenaikan. Meski demikian, kenaikan ikan di Pasar Cilallang tidak setinggi kenaikan ikan di Pasar Bua. Ciwa, ibu rumah tangga, mengeluhkan kenaikan harga ikan saat ini.
Meski demikian, Ciwa mengaku pasrah karena setelah dirinya mengecek kenaikan harga ikan juga terjadi di pasar-pasar lainnya di Kabupaten Luwu. "Ada keluarga saya nelayan, dia mengatakan kenaikan harga ikan memang dari nelayan. Hal ini karena nelayan jarang melaut akibat cuaca buruk, makanya harga ikan di semua daerah mengalami kenaikan," cerita Ciwa, Jumat (3/2/2017).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Luwu, Andi Fatahillah, kepada KORAN SINDO, mengaku belum mengetahui adanya kenaikan harga ikan yang cukup tinggi bahkan hingga 100%.
Andi Fatahillah menjelaskan, dalam pertemuan dengan sejumlah nelayan di Kecamatan Bua baru-baru ini, tidak ada keluhan warga dan nelayan soal harga ikan. Meski demikian, aku dia, sejak cuaca buruk beberapa waktu terakhir nelayan memang enggan melaut.
"Cuaca buruk memang menyebabkan sejumlah nelayan tidak melaut tetapi belum ada penyampaian kenaikan harga ikan yang memberatkan masyarakat. Besok saya akan cek langsung ke PPI dan TPI," ujarnya.
(ven)