Skenario Sikapi Mahalnya Harga Cabai Rawit Merah
A
A
A
YOGYAKARTA - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarrta (DIY) mengaku tidak memiliki skenario atau cara instan untuk mengatasi harga cabai rawit merah yang masih tinggi. Operasi pasar yang mereka lakukan melalu Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk memotong mata rantai distribusi komoditas ini nampaknya tidak berhasil.
(Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah di Yogyakarta Kembali Melonjak)
Ketua 3 TPID DIY yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Budi Hanoto mengaku upaya memotong rantai distribusi sudah mereka lakukan namun belum juga menunjukkan dampaknya. Kini, pihaknya hanya bisa mencoba mengubah pola atau habit konsumsi cabai rawit merah di masyarakat.
"Kita mencoba mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi cabai rawit merah segar, tetapi diolah terlebih dahulu," kata dia di Yogyakarta, Senin (6/2/2017).
TPID akan berusaha mendorong masyarakat untuk mengolah cabai terlebih dahulu dan menyimpannya dalam kurun waktu tertentu ketika terjadi panen raya komoditas ini. Sehingga, nantinya ketika pasokan berkurang ataupun harga mulai menunjukkan kenaikan, masyarakat sudah tidak terdampak lagi.
(Baca Juga: Penyebab Harga Cabai Rawit Merah di DIY Masih Tinggi)
Di samping itu, pihaknya juga berusaha memperluas area tanam komoditas yang satu ini. Mereka juga berusaha mendorong masyarakat untuk menanam cabai rawit di area pekarangan masing-masing.
Ke depan, konsumsi cabai rawit merah di wilayah ini dapat dipenuhi masyarakat tanpa harus membeli di pasar lagi. "Kami tengah berkoordinasi dengan stakeholder yang lain," ujarnya.
(Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah di Yogyakarta Kembali Melonjak)
Ketua 3 TPID DIY yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Budi Hanoto mengaku upaya memotong rantai distribusi sudah mereka lakukan namun belum juga menunjukkan dampaknya. Kini, pihaknya hanya bisa mencoba mengubah pola atau habit konsumsi cabai rawit merah di masyarakat.
"Kita mencoba mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi cabai rawit merah segar, tetapi diolah terlebih dahulu," kata dia di Yogyakarta, Senin (6/2/2017).
TPID akan berusaha mendorong masyarakat untuk mengolah cabai terlebih dahulu dan menyimpannya dalam kurun waktu tertentu ketika terjadi panen raya komoditas ini. Sehingga, nantinya ketika pasokan berkurang ataupun harga mulai menunjukkan kenaikan, masyarakat sudah tidak terdampak lagi.
(Baca Juga: Penyebab Harga Cabai Rawit Merah di DIY Masih Tinggi)
Di samping itu, pihaknya juga berusaha memperluas area tanam komoditas yang satu ini. Mereka juga berusaha mendorong masyarakat untuk menanam cabai rawit di area pekarangan masing-masing.
Ke depan, konsumsi cabai rawit merah di wilayah ini dapat dipenuhi masyarakat tanpa harus membeli di pasar lagi. "Kami tengah berkoordinasi dengan stakeholder yang lain," ujarnya.
(izz)