Harga Cabai Kian Pedas, Dijual Rp500 per Buah
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Pedasnya cabai tidak hanya dirasakan di mulut. Bumbu dapur yang satu ini kian 'pedas' saat dibeli di sejumlah pasar tradisional di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Pantauan iNews TV Kalteng, Rabu (8/2/2017), karena mahalnya harga cabai, kini pedagang menjualnya secara eceran, yaitu Rp500 per buah. Harga ini mengalahkan harga satu butir permen.
"Satu plastik kecil Rp5.000, isinya kurang lebih 10 buah. Sebuah Rp500," tukas Narti, salah satu pedagang di Pasar Indrasari Pangkalan Bun, saat melayani pembeli.
Agar tidak merugi maka pedagang mengaku terpaksa menjual cabai secara eceran. Karena sudah berbulan-bulan harga cabai per kilogramnya masih betah bertengger di atas Rp130.000 per kilogram. "Masih mahal harganya karena pasokan dari Pulau Jjawa masih terbatas," ujar Narti.
Sementara itu, Siti, seorang ibu rumah tangga mengeluhkan harga cabai yang tetap bertahan tinggi. Sudah hampir dua bulan ini harga di atas Rp120 ribu per kilogram. "Ngalahin harga permen sebutir sekarang. Jadi buat sambal mulai saya kurangi," ujarnya.
Pantauan iNews TV Kalteng, Rabu (8/2/2017), karena mahalnya harga cabai, kini pedagang menjualnya secara eceran, yaitu Rp500 per buah. Harga ini mengalahkan harga satu butir permen.
"Satu plastik kecil Rp5.000, isinya kurang lebih 10 buah. Sebuah Rp500," tukas Narti, salah satu pedagang di Pasar Indrasari Pangkalan Bun, saat melayani pembeli.
Agar tidak merugi maka pedagang mengaku terpaksa menjual cabai secara eceran. Karena sudah berbulan-bulan harga cabai per kilogramnya masih betah bertengger di atas Rp130.000 per kilogram. "Masih mahal harganya karena pasokan dari Pulau Jjawa masih terbatas," ujar Narti.
Sementara itu, Siti, seorang ibu rumah tangga mengeluhkan harga cabai yang tetap bertahan tinggi. Sudah hampir dua bulan ini harga di atas Rp120 ribu per kilogram. "Ngalahin harga permen sebutir sekarang. Jadi buat sambal mulai saya kurangi," ujarnya.
(ven)