Pelindo IV Ingin Jadikan Pelabuhan Ambon Sebagai Direct Call
A
A
A
AMBON - Pelabuhan Ambon diharapkan bisa menjadi pelabuhan direct call di kawasan Maluku. Dasar kebijakan tersebut didukung oleh kepentingan pemerintah daerah setempat untuk mendapatkan biaya pengiriman yang lebih murah.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, direct call merupakan cara menekan efisiensi biaya dari pelabuhan satu ke pelabuhan lain dalam menciptakan produk-produk dari kawasan timur Indonesia agar memiliki daya saing yang kuat di pasar mancanegara.
"Kami telah menerapkan sistem direct call ini pada akhir 2015 di Pelabuhan Makassar. Hasilnya bisa menekan biaya tarif pelabuhan. Makanya kami genjot di kawasan timur lainnya seperti di Pelabuhan Ambon ini," kata
Doso usai menyerahkan 1.000 baju pelampung kepada insan pelayaran tradisional yang ada di Ambon, Maluku, Kamis (9/2/2017).
Untuk mengoptimalkan peran Pelabuhan Ambon, Pelindo IV mengembangkan pelabuhan ini dengan melakukan reklamasi pantai dan penguatan dermaga.
Saat ini terdapat sembilan proyek melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) di kawasan pelabuhan kelolaan PT Pelindo IV. Proyek tersebut merupakan proyek pengembangan pelabuhan lanjutan dari tahun lalu, diantaranya berada di Cabang Tarakan, Bitung, Kendari, Ambon, Ternate, Sorong, Jayapura, Manokwari dan di Cabang Merauke.
Sementara, Kepala Biro Perencanaan dan Strategi Perusahaan PT Pelindo IV, Dwi Rahmat Toto mengatakan, perseroan juga tengah membangun Kendari New Port. "Di Cabang Tarakan, Pelindo IV juga membangun container yard. Sementara di PelabuhanTernate dilakukan replacement dermaga. Ada lagi di Sorong, penambahan panjang dermaga dan reklamasi," ungkap dia.
Selain itu, perseroan melakukan pembangunan dan replacement dermaga serta penambahan alat. Di Manokwari dan Merauke, masing-masing dilakukan penambahan dermaga dan juga alat. Sedangkan di Pelabuhan Bitung, melalui alokasi anggaran PMN, Perseroan melakukan pembangunan dermaga. "Pembangunan kesemuanya akan efektif mendukung sistem direct call yang kami bangun," pungkas dia.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung mengatakan, direct call merupakan cara menekan efisiensi biaya dari pelabuhan satu ke pelabuhan lain dalam menciptakan produk-produk dari kawasan timur Indonesia agar memiliki daya saing yang kuat di pasar mancanegara.
"Kami telah menerapkan sistem direct call ini pada akhir 2015 di Pelabuhan Makassar. Hasilnya bisa menekan biaya tarif pelabuhan. Makanya kami genjot di kawasan timur lainnya seperti di Pelabuhan Ambon ini," kata
Doso usai menyerahkan 1.000 baju pelampung kepada insan pelayaran tradisional yang ada di Ambon, Maluku, Kamis (9/2/2017).
Untuk mengoptimalkan peran Pelabuhan Ambon, Pelindo IV mengembangkan pelabuhan ini dengan melakukan reklamasi pantai dan penguatan dermaga.
Saat ini terdapat sembilan proyek melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) di kawasan pelabuhan kelolaan PT Pelindo IV. Proyek tersebut merupakan proyek pengembangan pelabuhan lanjutan dari tahun lalu, diantaranya berada di Cabang Tarakan, Bitung, Kendari, Ambon, Ternate, Sorong, Jayapura, Manokwari dan di Cabang Merauke.
Sementara, Kepala Biro Perencanaan dan Strategi Perusahaan PT Pelindo IV, Dwi Rahmat Toto mengatakan, perseroan juga tengah membangun Kendari New Port. "Di Cabang Tarakan, Pelindo IV juga membangun container yard. Sementara di PelabuhanTernate dilakukan replacement dermaga. Ada lagi di Sorong, penambahan panjang dermaga dan reklamasi," ungkap dia.
Selain itu, perseroan melakukan pembangunan dan replacement dermaga serta penambahan alat. Di Manokwari dan Merauke, masing-masing dilakukan penambahan dermaga dan juga alat. Sedangkan di Pelabuhan Bitung, melalui alokasi anggaran PMN, Perseroan melakukan pembangunan dermaga. "Pembangunan kesemuanya akan efektif mendukung sistem direct call yang kami bangun," pungkas dia.
(ven)