Industri Keuangan di Yogyakarta Tumbuh Positif

Senin, 13 Februari 2017 - 23:17 WIB
Industri Keuangan di...
Industri Keuangan di Yogyakarta Tumbuh Positif
A A A
YOGYAKARTA - Industri Keuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami perkembangan positif dibanding tahun sebelumnya. Industri pasar modal dan industri keuangan non bank (INBK) juga menunjukkan kinerja positif, meskipun ekonomi Indonesia secara umum tengah mengalami perlambatan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Fauzi Nugroho mengungkapkan, aset perbankan tumbuh sebesar 10,71%, kredit perbankan juga sebesar 10,08%, dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 9,65%. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan dari 62,50% menjadi 62,75%.

Hal tersebut menunjukkan kualitas kredit perbankan yang disalurkan perbankan di DIY mengalami penurunan. Meski kualitas kredit mengalami penurunan, namun masih dalam kisaran yang baik dengan tercermin pada rasio Non Performing Loan (NPL) dari 2,15% menjadi 2,60%.

Share aset perbankan syariah di DIY mencapai 7,58% lebih tinggi dibanding pencapaian nasional yaitu 5,30% serta aset perbankan syariah pada 2016 tercatat tumbuh sebesar 11,05%.

Sementara, industri pasar modal mencatat transaksi reksa dana pada November 2016 mencapai Rp1,74 triliun atau tumbuh sebesar 67,6%. Pencapaian tersebut tidak lepas dari langkah yang telah dilakukan Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) dalam memberikan sosialisasi produk investasi yang relatif aman karena maraknya praktik investasi bodong dengan menjanjikan iming-iming bunga yang tinggi.

Selain itu, aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) mengalami pertumbuhan positif. Hal tersebut tercermin dari peningkatan aset Perusahaan Dana Pensiun sebesar 11,91% dan piutang Perusahaan Pembiayaan sebesar 8,52%. Hal ini sinyal positif industri keuangan di Yogyakarta terus mengalami pertumbuhan positif.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)