Saham AS Menguat Lima Hari Beruntun Berkat Trump
A
A
A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu (15/2) waktu AS, menguat. Posisi tinggi ini merupakan untuk kelima harinya secara berturut-turut berkat kebijakan Presiden Donald Trump.
Melansir dari CNBC, Kamis (16/2), pasar bereaksi positif seiring promosi agenda ekonomi oleh Trump. “Pasar bereaksi positif seiring semakin dekatnya pengumuman kebijakan yang pro bisnis dari Trump. Dan selama fokus pada hal itu, pasar akan terus lebih tinggi,” ujar Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 107,45 poin atau 0,52% ke level 20.611,86, dengan saham Procter & Gamble memberi kontribusi besar, dengan naik 3,7%.
Indeks S & P 500 ditutup naik 11,67 poin atau 0,5% pada posisi 2.349,25 dan indeks Nasdaq bertambah 36,87 poin atau 0,64% ke 5.819,44.
Wall Street kembali mencetak rekor setelah sepanjang tahun ini bergerak sideways, sampai Trump mengatakan pemerintah akan merilis rencana pemangkasan pajak. Dan juga meningkatnya beberapa data perekonomian AS di bulan Januari.
Data ekonomi Rabu kemarin, indeks harga konsumen (CPI) naik 0,6% pada Januari, lebih dari yang diperkirakan. Ini kenaikan bulanan terbesar sejak Februari 2013. Dan dalam 12 bulan, CPI naik 2,5%, pencapaian terbesar sejak Maret 2012.
Setelah kenaikan laporan inflasi, ekonom dari Goldman Sachs dan JPMorgan berharap The Fed menaikkan suku bunga sesegera mungkin pada Maret atau Mei mendatang.
Melansir dari CNBC, Kamis (16/2), pasar bereaksi positif seiring promosi agenda ekonomi oleh Trump. “Pasar bereaksi positif seiring semakin dekatnya pengumuman kebijakan yang pro bisnis dari Trump. Dan selama fokus pada hal itu, pasar akan terus lebih tinggi,” ujar Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 107,45 poin atau 0,52% ke level 20.611,86, dengan saham Procter & Gamble memberi kontribusi besar, dengan naik 3,7%.
Indeks S & P 500 ditutup naik 11,67 poin atau 0,5% pada posisi 2.349,25 dan indeks Nasdaq bertambah 36,87 poin atau 0,64% ke 5.819,44.
Wall Street kembali mencetak rekor setelah sepanjang tahun ini bergerak sideways, sampai Trump mengatakan pemerintah akan merilis rencana pemangkasan pajak. Dan juga meningkatnya beberapa data perekonomian AS di bulan Januari.
Data ekonomi Rabu kemarin, indeks harga konsumen (CPI) naik 0,6% pada Januari, lebih dari yang diperkirakan. Ini kenaikan bulanan terbesar sejak Februari 2013. Dan dalam 12 bulan, CPI naik 2,5%, pencapaian terbesar sejak Maret 2012.
Setelah kenaikan laporan inflasi, ekonom dari Goldman Sachs dan JPMorgan berharap The Fed menaikkan suku bunga sesegera mungkin pada Maret atau Mei mendatang.
(ven)