Jisdor BI: Rupiah Naik Tipis 1 Poin ke Rp13.329/USD
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah pada perdagangan Kamis (16/2/2017) gagal memanfaatkan terpelesetnya dolar Amerika Serikat atau USD. Rupiah pada perdagangan di indeks Bloomberg, dibuka melemah 5 poin atau 0,03% ke Rp13.321 per USD.
Sementara itu, data Yahoo Finance pada hari ini, rupiah dibuka melemah 2 poin ke level Rp13.328 per USD. Adapun data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Kamis ini, mata uang NKRI dibuka di posisi Rp13.318 per USD.
Melemahnya rupiah karena pasar sedang menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang memperkirakan suku bunga alias BI RR rate tetap berada di 4,75%. Selain itu, pasar sedang memperhatikan iklim politik dalam negeri seiring pilkada serentak, terutama potensi Pilkada DKI yang akan memasuki babak kedua.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia, Kamis (16/2), rupiah dibuka di level Rp13.329 per USD atau naik tipis 1 poin dari posisi Selasa (14/2) di Rp13.330 per USD.
Sementara itu, mengutip dari Reuters, hari ini, indeks USD yang mengukur greenback terhadap mata uang utama melemah ke level 101,76 DXY. Setelah menguat sepekan, pasar melakukan aksi profit taking terhadap dolar.
"Pasar mengambil keuntungan karena dolar sudah tinggi minggu ini," ujar Shin Kadota, ahli strategi mata uang di Barclays.
Hal ini membuat euro naik tipis 0,2% pada level USD1,0616 per EUR dan dolar Australia naik 0,1% menjadi 0,7722. Mata uang George Washington itu juga melemah terhadap yen Jepang setelah perkasa hampir dua minggu, USD berada ke posisi ¥114,11.
Meski demikian, kenaikan data konsumen dan ritel AS membuat Ketua The Fed Janet Yellen kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Sementara itu, data Yahoo Finance pada hari ini, rupiah dibuka melemah 2 poin ke level Rp13.328 per USD. Adapun data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Kamis ini, mata uang NKRI dibuka di posisi Rp13.318 per USD.
Melemahnya rupiah karena pasar sedang menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang memperkirakan suku bunga alias BI RR rate tetap berada di 4,75%. Selain itu, pasar sedang memperhatikan iklim politik dalam negeri seiring pilkada serentak, terutama potensi Pilkada DKI yang akan memasuki babak kedua.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia, Kamis (16/2), rupiah dibuka di level Rp13.329 per USD atau naik tipis 1 poin dari posisi Selasa (14/2) di Rp13.330 per USD.
Sementara itu, mengutip dari Reuters, hari ini, indeks USD yang mengukur greenback terhadap mata uang utama melemah ke level 101,76 DXY. Setelah menguat sepekan, pasar melakukan aksi profit taking terhadap dolar.
"Pasar mengambil keuntungan karena dolar sudah tinggi minggu ini," ujar Shin Kadota, ahli strategi mata uang di Barclays.
Hal ini membuat euro naik tipis 0,2% pada level USD1,0616 per EUR dan dolar Australia naik 0,1% menjadi 0,7722. Mata uang George Washington itu juga melemah terhadap yen Jepang setelah perkasa hampir dua minggu, USD berada ke posisi ¥114,11.
Meski demikian, kenaikan data konsumen dan ritel AS membuat Ketua The Fed Janet Yellen kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
(ven)