Kebijakan Moneter BI Tak Kunjung Buat Bunga Kredit Turun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) selama ini telah melakukan beberapa transmisi kebijakan moneter lewat penurunan tingkat suku bunga acuannya beberapa waktu lalu. Sayangnya, penurunan suku bunga yang dilakukan BI masih belum berdampak besar terhadap penurunan tingkat suku bunga kredit dan suku bunga deposito perbankan.
(Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga 7 Days Repo Rate 4,75%
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, transmisi kebijakan moneter yang dilakukannya hingga Januari 2017 hanya mampu membuat suku bunga kredit dan deposito turun tipis. Suku bunga deposito turun 6 basis poins (bps) dari 122 bps menjadi 128 bps.
"Jadi di Januari ini, ada tambahan enam bps untuk suku bunga deposito jadi 128 bps dari 122 bps. Suku bunga kredit belum ada perubahan," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan, suku bunga kredit pada Desember 2016 sejatinya sudah turun menjadi 79 bps. Namun, pada Januari 2017 justru kembali naik menjadi 78 bps.
Kendati demikian, Juda masih yakin bahwa transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga masih mampu memengaruhi suku bunga perbankan. Terlebih, perbaikan harga komoditas juga diyakini akan mampu menggeliatkan permintaan kredit. "Kami melihat di 2017, pertumbuhan kredit akan lebih baik di kisaran 10-12%," papar dia.
(Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga 7 Days Repo Rate 4,75%
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, transmisi kebijakan moneter yang dilakukannya hingga Januari 2017 hanya mampu membuat suku bunga kredit dan deposito turun tipis. Suku bunga deposito turun 6 basis poins (bps) dari 122 bps menjadi 128 bps.
"Jadi di Januari ini, ada tambahan enam bps untuk suku bunga deposito jadi 128 bps dari 122 bps. Suku bunga kredit belum ada perubahan," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan, suku bunga kredit pada Desember 2016 sejatinya sudah turun menjadi 79 bps. Namun, pada Januari 2017 justru kembali naik menjadi 78 bps.
Kendati demikian, Juda masih yakin bahwa transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga masih mampu memengaruhi suku bunga perbankan. Terlebih, perbaikan harga komoditas juga diyakini akan mampu menggeliatkan permintaan kredit. "Kami melihat di 2017, pertumbuhan kredit akan lebih baik di kisaran 10-12%," papar dia.
(akr)