Kadin DKI: Banjir Jakarta Rugikan Ratusan Miliar Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras yang melanda wilayah Jabodetabek pada Selasa (21/2/2017) pagi menyebabkan sekitar 54 wilayah di ibu kota terendam banjir. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melansir data bahwa ribuan rumah dan jalan terendam banjir dengan ketinggian antara 10-150 sentimeter.
Adapun ke-54 titik banjir yaitu di Jakarta Selatan dengan 11 titik, Jakarta Timur sebanyak 29 titik, dan Jakarta Utara ada 14 titik.
Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) DKI Jakarta mengatakan banjir hari ini telah mengganggu aktivitas bisnis dan perdagangan. Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan kerugian transaksi atas banjir Selasa ini, mencapai ratusan miliar rupiah.
“Dampak banjir ini bagi perdagangan dan bisnis lebih dari aksi demonstrasi. Jika demonstransi hanya berdampak pada titik-titik tertentu, banjir hari ini berdampak ke semuanya,” terangnya kepada SINDOnews, Selasa (21/2/2017).
Sarman berharap Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan pemerintah pusat harus segera membangun infrastruktur yang bisa mengantisipasi banjir di Jakarta.
Sebagai ibu kota negara juga pusat perdagangan di Indonesia, Jakarta memiliki 60% perputaran ekonomi nasional. Sehingga lanjut Sarman, seharusnya Pemprov DKI membangun infrastruktur dan penanggulangan banjir yang mumpuni.
Dengan demikian, masalah klasik ini tidak terus berulang dan saling menyalahkan satu sama lain. Sehingga harapan Jakarta bebas banjir bukan sekadar wacana, melainkan wujud nyata agar tidak mengganggu aktivitas bisnis dan perdagangan di masa mendatang.
Adapun ke-54 titik banjir yaitu di Jakarta Selatan dengan 11 titik, Jakarta Timur sebanyak 29 titik, dan Jakarta Utara ada 14 titik.
Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) DKI Jakarta mengatakan banjir hari ini telah mengganggu aktivitas bisnis dan perdagangan. Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan kerugian transaksi atas banjir Selasa ini, mencapai ratusan miliar rupiah.
“Dampak banjir ini bagi perdagangan dan bisnis lebih dari aksi demonstrasi. Jika demonstransi hanya berdampak pada titik-titik tertentu, banjir hari ini berdampak ke semuanya,” terangnya kepada SINDOnews, Selasa (21/2/2017).
Sarman berharap Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan pemerintah pusat harus segera membangun infrastruktur yang bisa mengantisipasi banjir di Jakarta.
Sebagai ibu kota negara juga pusat perdagangan di Indonesia, Jakarta memiliki 60% perputaran ekonomi nasional. Sehingga lanjut Sarman, seharusnya Pemprov DKI membangun infrastruktur dan penanggulangan banjir yang mumpuni.
Dengan demikian, masalah klasik ini tidak terus berulang dan saling menyalahkan satu sama lain. Sehingga harapan Jakarta bebas banjir bukan sekadar wacana, melainkan wujud nyata agar tidak mengganggu aktivitas bisnis dan perdagangan di masa mendatang.
(ven)