Tiga Bank Kakap Jadi Penjamin Emisi IPO Saudi Aramco
A
A
A
HONG KONG - Perusahaan minyak Saudi Aramco telah memilih JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Morgan Stanley (MS.N), dan HSBC Holdings Plc (HSBA.L) sebagai penjamin emisi utama untuk melakukan penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO).
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2017), pencatatan saham Aramco diharapkan menjadi IPO terbesar di dunia dan bisa meningkatkan sampai USD100 miliar. IPO ini menjadi rencana ambisius pemerintah Saudi, sebagai visi 2030, untuk diversifikasi ekonomi di luar minyak.
Pemerintah Saudi bertujuan menjadi produsen minyak terbesar di dunia di kedua bursa saham Saudi di Riyadh pada Tadawul, dan lebih pada pasar internasional.
Saudi Arabian Oil Co, tidak bersedia untuk berkomentar terkait hal ini. Begitu juga dengan JPMorgan dan HSBC yang menolak berkomentar saat Morgan Stanley tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.
Aramco menerima proposal dari setidaknya enam bank untuk peran penasihat pada IPO, sumber akrab kepada Reuters sebelumnya pada Selasa. Bank lokal dan internasional utama termasuk Morgan Stanley, HSBC dan Citigroup Inc (C.N) diminta untuk menempati posisi penasihat Aramco.
JPMorgan terpilih sebagai underwriter, Reuters melaporkan pada Jumat, mengutip sebuah sumber. Aramco juga baru memilih bank investasi Moelis & Co (MC.N) sebagai penasihat.
Rencana IPO telah diperjuangkan oleh Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang mengawasi energi negara dan kebijakan ekonomi. Tahun lalu, dia memperkirakan IPO akan Aramco minimal USD2 triliun dan angka tersebut mungkin berakhir menjadi lebih tinggi.
Arab Saudi sedang mempertimbangkan dua opsi untuk Aramco ketika menjual saham di raksasa minyak nasional tahun depan, baik konglomerat industri global atau perusahaan minyak internasional khusus, industri dan perbankan.
Saudi Aramco juga telah menunjuk firma hukum internasional White & Case, yang memiliki hubungan lama terbentuk dengan raksasa minyak negara, sebagai penasihat hukum untuk IPO, sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters oada awal bulan ini.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (22/2/2017), pencatatan saham Aramco diharapkan menjadi IPO terbesar di dunia dan bisa meningkatkan sampai USD100 miliar. IPO ini menjadi rencana ambisius pemerintah Saudi, sebagai visi 2030, untuk diversifikasi ekonomi di luar minyak.
Pemerintah Saudi bertujuan menjadi produsen minyak terbesar di dunia di kedua bursa saham Saudi di Riyadh pada Tadawul, dan lebih pada pasar internasional.
Saudi Arabian Oil Co, tidak bersedia untuk berkomentar terkait hal ini. Begitu juga dengan JPMorgan dan HSBC yang menolak berkomentar saat Morgan Stanley tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.
Aramco menerima proposal dari setidaknya enam bank untuk peran penasihat pada IPO, sumber akrab kepada Reuters sebelumnya pada Selasa. Bank lokal dan internasional utama termasuk Morgan Stanley, HSBC dan Citigroup Inc (C.N) diminta untuk menempati posisi penasihat Aramco.
JPMorgan terpilih sebagai underwriter, Reuters melaporkan pada Jumat, mengutip sebuah sumber. Aramco juga baru memilih bank investasi Moelis & Co (MC.N) sebagai penasihat.
Rencana IPO telah diperjuangkan oleh Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang mengawasi energi negara dan kebijakan ekonomi. Tahun lalu, dia memperkirakan IPO akan Aramco minimal USD2 triliun dan angka tersebut mungkin berakhir menjadi lebih tinggi.
Arab Saudi sedang mempertimbangkan dua opsi untuk Aramco ketika menjual saham di raksasa minyak nasional tahun depan, baik konglomerat industri global atau perusahaan minyak internasional khusus, industri dan perbankan.
Saudi Aramco juga telah menunjuk firma hukum internasional White & Case, yang memiliki hubungan lama terbentuk dengan raksasa minyak negara, sebagai penasihat hukum untuk IPO, sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada Reuters oada awal bulan ini.
(izz)