Revitalisasi Kota Lama Butuh Make Up dan Ruh

Sabtu, 25 Februari 2017 - 05:17 WIB
Revitalisasi Kota Lama...
Revitalisasi Kota Lama Butuh Make Up dan Ruh
A A A
SEMARANG - Upaya revitalisasi Kota Lama dirasa semakin menggeliat dan sejalan dengan semangat menjadikan area tersebut sebagai kawasan heritage. Hal itu ditandai dengan semakin banyaknya aktifitas yang dilakukan di kawasan Kota Lama.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, untuk melakukan revitalisasi kawasan Kota Lama tidak hanya perlu cat untuk memake up dan mempercantik saja, tetapi juga agar ruhnya tetap ada aktivitasnya harus dijalankan.

"Keberadaan kantor-kantor akan menghidupkan aktivitas di Kota Lama," kata Wali Kota saat meresmikan kantor baru direksi PT Phapros Tbk di Jalan Mpu Tantular, Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/2/2017).

Ia pun mengapresiasi PT Phapros Tbk dan PT Rajawali Nasional Indonesia (RNI) grup yang telah memindahkan sebagian kegiatan operasional di kawasan Kota Lama.

"Keikutsertaan PT Phapros dalam mendukung dan memajukan Kota Semarang merupakan hal positif yang bisa dicontoh oleh yang para pemilik yang lain," ujarnya.

Dia menyatakan untuk terus menghidupkan aktivitas Kota Lama, Pemkot juga sudah memberikan banyak insentif kepada para pemilik bangunan di kawasan Kota Lama seperti dengan memberi kebijakan PBB dan IMB gratis. Insentif ini, harapannya dapat mendorong para pemilik untuk berinvestasi membangun dan mempercantik gedung yang dimilikinya.

"Memang belum semua memanfaatkan. Dan kami akan terus menjalin komumikasi dan pendekatan. Sejauh ini berbagai keluhan para pemilik gedung sudah mulai ditindaklanjuti, seperti keluhan banjir rob, penerangan serta infrastruktur jalan yang terus diperbaiki," tuturnya.

Tercatat, progress kedepan menunjukkan pergerakan yang semakin baik. Tahun ini, lanjutnya sudah ada 21 pemilik gedung yang melakukan pengurusan izin untuk perbaikan Kota Lama baik untuk usaha café ataupun restoran. Pihaknya juga terus mengkaji berbagai upaya untuk mempercantik dan menghidupkan kembali kawasan Kota Lama. Termasuk melakukan kajian persiapan city walk.

"Harapannya, kedepan akan ada persiapan transportasi yang ramah lingkungan lengkap dengan berbagai sarana prasarana yang memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi wisatawan," tandasnya.

Sementara, Dirut PT RNI Didik Prasetyo menyatakan, selain mendukung revitalisasi Kota Lama, pindahnya kantor Phapros ke Kota Lama juga sebagai bentuk utilisasi aset RNI. " Kami memiliki aset di Semarang dan salah satunya adalah di Kota Lama," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6636 seconds (0.1#10.140)