Menko Darmin ke Iran Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution melakukan kunjungan kerja ke Republik Islam Iran, untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.
Dalam kunjungan ini, Menko Darmin melakukan pertemuan dengan Presiden Hassan Rouhani, Wakil Presiden Iran bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, YM Sorena Sattari dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.
Pertemuan ini membahas mengenai berbagai kerja sama strategis antara lain kerja sama energi, perdagangan dan investasi, keuangan, perbankan serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disektor energi, Darmin menyampaikan rencana pembelian LNG Iran dengan harga kompetitif untuk pemenuhan kebutuhan domestik Indonesia, khususnya untuk pembangkit listrik, kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus.
"Pada pertemuan tersebut juga dibahas mengenai proposal PT Pertamina mengenai rencana pengelolaan ladang minyak Iran (Ab Teymor dan Mansouri) yang memiliki potensi cadangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi lebih dari 200 ribu barrel per hari per ladang minyak," demikian keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran kepada SINDOnews, Senin (27/2/2017).
Disektor perdagangan dan investasi, Menko menyampaikan harapan kedua negara dapat lebih meningkatkan nilai perdagangan dan investasi melalui kerja sama konkret. Dalam kaitan tersebut, kedua negara sepakat untuk mendorong penyelesaian pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Iran. Menko juga mengundang Iran untuk melakukan investasi pembangunan kilang minyak di Indonesia.
Disektor keuangan dan perbankan, dibahas mengenai upaya mewujudkan transaksi keuangan yang aman dan mudah antara kedua negara. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia dan Bank Sentral Iran (CBI) pada Senin (27/2) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama antar bank sentral dibidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran melalui pembentukan policy dialogue, pertukaran informasi serta capacity building.
Disektor ilmu pengetahuan dan teknologi, dibahas mengenai potensi kerja sama dibidang nano teknologi, farmasi, pembangunan nano techno park, serta kerja sama antar universitas seperti dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Disamping rangkaian pertemuan antar pejabat tinggi kedua negara, juga dilakukan pertemuan-pertemuan bisnis antara para pelaku usaha seperti PT Pertamina dengan NIOC, PT Pupuk Indonesia dengan PT Hengam, PT Dirgantara Indonesia dengan Dorna Aircraft serta beberapa pertemuan lainnya.
Dalam kunjungan ini, Menko Darmin melakukan pertemuan dengan Presiden Hassan Rouhani, Wakil Presiden Iran bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, YM Sorena Sattari dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.
Pertemuan ini membahas mengenai berbagai kerja sama strategis antara lain kerja sama energi, perdagangan dan investasi, keuangan, perbankan serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
Disektor energi, Darmin menyampaikan rencana pembelian LNG Iran dengan harga kompetitif untuk pemenuhan kebutuhan domestik Indonesia, khususnya untuk pembangkit listrik, kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus.
"Pada pertemuan tersebut juga dibahas mengenai proposal PT Pertamina mengenai rencana pengelolaan ladang minyak Iran (Ab Teymor dan Mansouri) yang memiliki potensi cadangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi lebih dari 200 ribu barrel per hari per ladang minyak," demikian keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Teheran kepada SINDOnews, Senin (27/2/2017).
Disektor perdagangan dan investasi, Menko menyampaikan harapan kedua negara dapat lebih meningkatkan nilai perdagangan dan investasi melalui kerja sama konkret. Dalam kaitan tersebut, kedua negara sepakat untuk mendorong penyelesaian pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Iran. Menko juga mengundang Iran untuk melakukan investasi pembangunan kilang minyak di Indonesia.
Disektor keuangan dan perbankan, dibahas mengenai upaya mewujudkan transaksi keuangan yang aman dan mudah antara kedua negara. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia dan Bank Sentral Iran (CBI) pada Senin (27/2) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama antar bank sentral dibidang moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran melalui pembentukan policy dialogue, pertukaran informasi serta capacity building.
Disektor ilmu pengetahuan dan teknologi, dibahas mengenai potensi kerja sama dibidang nano teknologi, farmasi, pembangunan nano techno park, serta kerja sama antar universitas seperti dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Disamping rangkaian pertemuan antar pejabat tinggi kedua negara, juga dilakukan pertemuan-pertemuan bisnis antara para pelaku usaha seperti PT Pertamina dengan NIOC, PT Pupuk Indonesia dengan PT Hengam, PT Dirgantara Indonesia dengan Dorna Aircraft serta beberapa pertemuan lainnya.
(ven)