Penunjukan Luhut Pimpin Sidang World Bank-IMF Dinilai Berbahaya
A
A
A
JAKARTA - Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menilai penunjukan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pimpinan sidang tahunan (annual meeting) World Bank dan International Monetary Fund (IMF) sangat berbahaya.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai, Luhut tidak memiliki kapasitas di bidang perekonomian untuk memimpin sidang dengan skala sebesar itu.
(Baca Juga: Luhut Pimpin Sidang World Bank-IMF Dinilai karena Unsur Kedekatan)
Menurutnya, dalam pertemuan tingkat dunia seperti itu biasanya akan diakhiri dengan kesepakatan atau penandatanganan memorandum of understanding (MoU). Penunjukkan orang yang tidak tepat untuk memimpin pertemuan tahunan tersebut akan berbahaya di masa akan datang.
"Kan setelah sidang seperti itu biasanya ada kesepakatan atau MoU, kalau World Bank biasanya kan ada kesepakatan sejumlah pinjaman. Ranahnya yang tepat itu Kementerian bidang Perekonomian, ke Pak Darmin atau Bu Sri Mulyani (menteri keuangan). Ini jadi pertanyaan," kata dia saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Bhima mengatakan, hal ini juga akan menjadi tanda tanya besar di lingkungan Kementerian bidang Perekonomian. Hal ini juga tentu akan menimbulkan ketidakpercayaan di internal kementerian.
"Kenapa kok bukan kita yang dipilih, tapi orang lain hanya karena dia dekat dengan Presiden. Ini menimbulkan ketidakpercayaan di internal pos-pos Kementerian bidang Ekonomi," imbuhnya. dia.
Keputusan ini membuat masyarakat beropini bahwa Presiden Joko Widodo tidak percaya dengan kapasitas Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, untuk memimpin sidang tersebut.
"Ya kalau kita lihat artinya terjadi opini yang berkembang begitu. Karena seharusnya dipimpin orang teknisnya langsung. Ada Ibu Sri Mulyani juga yang berpengalaman di Bank Dunia. Harusnya dua orang ini yang lebih pas meng-handle, bukan menteri yang tidak berhubungan," tutur Bhima.
Diberitakan sebelumnya, Indef menilai bahwa penunjukan Luhut ini lantaran adanya faktor kedekatan Luhut dengan Presiden Jokowi.
Hal tersebut, lanjut Bhima, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa Jokowi memang memiliki kedekatan dengan mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut.
Baca Juga:
Luhut Pimpin IMF World Bank Meeting Atas Perintah Jokowi
Luhut Dinilai Tidak Tepat Jadi Pimpinan Sidang World Bank dan IMF
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai, Luhut tidak memiliki kapasitas di bidang perekonomian untuk memimpin sidang dengan skala sebesar itu.
(Baca Juga: Luhut Pimpin Sidang World Bank-IMF Dinilai karena Unsur Kedekatan)
Menurutnya, dalam pertemuan tingkat dunia seperti itu biasanya akan diakhiri dengan kesepakatan atau penandatanganan memorandum of understanding (MoU). Penunjukkan orang yang tidak tepat untuk memimpin pertemuan tahunan tersebut akan berbahaya di masa akan datang.
"Kan setelah sidang seperti itu biasanya ada kesepakatan atau MoU, kalau World Bank biasanya kan ada kesepakatan sejumlah pinjaman. Ranahnya yang tepat itu Kementerian bidang Perekonomian, ke Pak Darmin atau Bu Sri Mulyani (menteri keuangan). Ini jadi pertanyaan," kata dia saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Bhima mengatakan, hal ini juga akan menjadi tanda tanya besar di lingkungan Kementerian bidang Perekonomian. Hal ini juga tentu akan menimbulkan ketidakpercayaan di internal kementerian.
"Kenapa kok bukan kita yang dipilih, tapi orang lain hanya karena dia dekat dengan Presiden. Ini menimbulkan ketidakpercayaan di internal pos-pos Kementerian bidang Ekonomi," imbuhnya. dia.
Keputusan ini membuat masyarakat beropini bahwa Presiden Joko Widodo tidak percaya dengan kapasitas Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, untuk memimpin sidang tersebut.
"Ya kalau kita lihat artinya terjadi opini yang berkembang begitu. Karena seharusnya dipimpin orang teknisnya langsung. Ada Ibu Sri Mulyani juga yang berpengalaman di Bank Dunia. Harusnya dua orang ini yang lebih pas meng-handle, bukan menteri yang tidak berhubungan," tutur Bhima.
Diberitakan sebelumnya, Indef menilai bahwa penunjukan Luhut ini lantaran adanya faktor kedekatan Luhut dengan Presiden Jokowi.
Hal tersebut, lanjut Bhima, sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa Jokowi memang memiliki kedekatan dengan mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut.
Baca Juga:
Luhut Pimpin IMF World Bank Meeting Atas Perintah Jokowi
Luhut Dinilai Tidak Tepat Jadi Pimpinan Sidang World Bank dan IMF
(izz)