Kemenperin: Saat Krisis Ekonomi, Tukang Besi Malah Bisa Berhaji

Rabu, 08 Maret 2017 - 12:01 WIB
Kemenperin: Saat Krisis Ekonomi, Tukang Besi Malah Bisa Berhaji
Kemenperin: Saat Krisis Ekonomi, Tukang Besi Malah Bisa Berhaji
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, mengungkapkan, industri logam merupakan industri yang masih mampu bertahan di tengah melemahnya ekonomi dalam negeri, imbas dari pelemahan global.

Putu mengatakan, banyak pengusaha besi dan logam yang mampu bertahan hidup dalam kondisi tersebut.

Bahkan, lanjut dia, mereka tetap bisa berpenghasilan dan melakukan ibadah haji kala krisis ekonomi global terjadi dan berimbas ke industri Indonesia.

"‎Logam itu bisa didaur ulang jadi sangat dibutuhkan. Makanya saat krisis ekonomi itu, tukang besi itu masih bisa pergi haji. Mobil itu bisa saja dulunya dari kaleng kerupuk atau sepeda.‎ Mereka masih bisa tetap berpenghasilan," kata dia di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Dengan prinsip pendaur ulangan tersebut, maka industri logam tetap bisa eksis meskipun industrinya banyak yang masih berskala kecil dan menengah.

"Industri ini tidak mengenal krisis. Karena dasarnya logam bisa didaur ulang, dilebur kembali dan dimurnikan kembali atau diubah bentuknya," imbuh Putu.

‎Oleh karenanya, lanjut dia, industri ini membutuhkan infrastruktur yang baik dan jika perlu kawasan industri dan sistem transportasi yang memadai agar bisa lebih maju. Selain itu, perlu adanya peran pemerintah untuk masalah pembiayaan.

"Karena pembiayaan yang baik itu penting, sehingga kita tidak bergantung terus pada modal asing," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6890 seconds (0.1#10.140)