Mandiri Tunas Finance Berencana Terbitkan Obligasi dan IPO

Rabu, 08 Maret 2017 - 19:31 WIB
Mandiri Tunas Finance...
Mandiri Tunas Finance Berencana Terbitkan Obligasi dan IPO
A A A
JAKARTA - Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance (MTF) Arya Suprihadi menuturkan, tahun ini perseroan berencana menerbitkan obligasi dan melakukan initial public offering (IPO). Hal ini setelah MTF berhasil menekan biasa operasional, sehingga cost efisiensi rasio bisa ditekan di level 42,4%.

Dengan adanya biaya-biaya yang bisa ditekan, Mandiri Tunas Finance lebih fokus untuk meningkatkan modal pembiayan. Adapun sumber dana pembiayan saat ini masih didominasi oleh pinjaman bank, sehingga tidak menutup kemungkinan melakukan obligasi dan IPO.

"Untuk sumber funding semua kami jajaki. IPO juga, dan itu tergantung market dan kondisi ekonomi. Kami tunggu pasar yang kondusif. Tetapi tahun ini funding kita 60% dari bank (Join Financing Bank Mandiri), 30% obligasi. Obligasi kita rencana terbitkan Rp500 miliar-Rp1 triliun. Itu sebagian untuk refinancing dan modal pembiayaan," kata Arya di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Di sisi produk, Mandiri Tunas Finance juga akan menggenjot kredit multiguna, pembiayaan emas, dan menggandeng bank untuk kredit automotif.

"Kredit multiguna sudah kami mulai akhir tahun lalu, tahun ini (2017) kami harapkan bisa tumbuh double atau triple. Kemudian dengan Bank Syariah Mandiri kita luncurkan BSM OTO. Kami juga masuk pembiayan emas, dan pembiayaan stock financing dealer. Selain itu kami perkuat sales chanel," papar dia.

Deputi Direktur MTF William Francis Indra menambahkan, untuk investasi emas, market saat ini sangat menarik. "Awal kuartal I, target kami masih di bawah 1%. Start Maret 2017," kata William.

Untuk BSM OTO, lanjut dia, konsepnya berbeda dengan referral nasabah Bank Mandiri, tetapi model servicing. "Jadi semua aset dibukukan di BSM, kami MTF hanya kelola kreditnya. Target pembiayaan tahun ini Rp 500 miliar," ungkapnya.

Sementara terkait sales chanel, MTF telah menambah new payment chanel dengan Tokopedia dan Indomaret. Sebelumnya telah memulai dengan jaringan Alfamart.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1361 seconds (0.1#10.140)