Pertumbuhan Tenaga Kerja AS Diperkirakan Menguat, Upah Rebound
A
A
A
NEW YORK - Data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) diperkirakan bakal menjaga tren penguatan untuk bulan Februari 2017 dan mendorong upah pekerja. Kondisi tersebut diharapkan dapat memberikan lampu hijau kepada The Fed alias Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan pekan depan, di tengah perlambatan ekonomi.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (10/3/2017) Nonfarm payrolls AS kemungkinan meningkat sebesar 190.000 pekerjaan dibandingkan bulan lalu, berdasarkan survei ekonom dengan ditopang penguatan pada sektor konstruksi. Sebelumnya data ekonomi menunjukkan ada 227.000 pekerjaan pada bulan Januari. Sedangkan saat ini Departemen tenaga kerja segera mengumumkan laporan terbaru data tenaga kerja AS.
Di sisi lain Gubernur The Fed Janet Yellen memberikan sinyal bahwa Bank Sentral AS punya kesempatan untuk menaikkan suku bunga saat menggelar pertemuan untuk membahas kebijakan baru pada 14-15 Maret, mendatang. Para ekonomi menerangkan perlu adanya sekitar 100.000 pekerjaan baru per bulan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja.
"Data pekerjaan bulan Februari sepertinya bakal menjadi rintangan terakhir The Fed untuk menaikkan suku bunga pada bulan Maret dan kemungkinan akan mudah untuk meningkat," ucap Ekonom Senior Moody’s Analytics Ryan Sweet di Westchester, Pennsylvania.
Payrolls diprediksi bisa mengejutkan setelah laporan kerja ADP nasional menunjukkan bahwa pengusaha swasta mempekerjakan pekerja sebanyak 298.000 pada bulan Februari, jumlah terbesar dalam setahun. Bulan sebelumnya pertumbuhan tenaga kerja diharapkan bakal disertai dengan lonjakan upah yang rata-rata pendapatan perjam terlihat naik 0,3% pada Februari setelah Januari naik tipis 0,1%.
Tingkat pengangguran terlihat menurun, ketika banyak industri menyerap tenaga kerja. Ketika pasar tenaga kerja penuh, bisa membuat perusahaan terpaksa harus meningkatkan kompensasi untuk mempertahankan karyawan dan menarik pekerja terlatih. Menurut ekonom, tingkat pertumbuhan antara 3 dan 3,5% upah yang dibutuhkan untuk mengangkat inflasi Fed 2% dari target.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (10/3/2017) Nonfarm payrolls AS kemungkinan meningkat sebesar 190.000 pekerjaan dibandingkan bulan lalu, berdasarkan survei ekonom dengan ditopang penguatan pada sektor konstruksi. Sebelumnya data ekonomi menunjukkan ada 227.000 pekerjaan pada bulan Januari. Sedangkan saat ini Departemen tenaga kerja segera mengumumkan laporan terbaru data tenaga kerja AS.
Di sisi lain Gubernur The Fed Janet Yellen memberikan sinyal bahwa Bank Sentral AS punya kesempatan untuk menaikkan suku bunga saat menggelar pertemuan untuk membahas kebijakan baru pada 14-15 Maret, mendatang. Para ekonomi menerangkan perlu adanya sekitar 100.000 pekerjaan baru per bulan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja.
"Data pekerjaan bulan Februari sepertinya bakal menjadi rintangan terakhir The Fed untuk menaikkan suku bunga pada bulan Maret dan kemungkinan akan mudah untuk meningkat," ucap Ekonom Senior Moody’s Analytics Ryan Sweet di Westchester, Pennsylvania.
Payrolls diprediksi bisa mengejutkan setelah laporan kerja ADP nasional menunjukkan bahwa pengusaha swasta mempekerjakan pekerja sebanyak 298.000 pada bulan Februari, jumlah terbesar dalam setahun. Bulan sebelumnya pertumbuhan tenaga kerja diharapkan bakal disertai dengan lonjakan upah yang rata-rata pendapatan perjam terlihat naik 0,3% pada Februari setelah Januari naik tipis 0,1%.
Tingkat pengangguran terlihat menurun, ketika banyak industri menyerap tenaga kerja. Ketika pasar tenaga kerja penuh, bisa membuat perusahaan terpaksa harus meningkatkan kompensasi untuk mempertahankan karyawan dan menarik pekerja terlatih. Menurut ekonom, tingkat pertumbuhan antara 3 dan 3,5% upah yang dibutuhkan untuk mengangkat inflasi Fed 2% dari target.
(akr)