Pakai APBN 100%, Waskita Karya Garap LRT Palembang
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyatakan, sudah siap menggarap proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang, dimana semua persiapan sudah tuntas. Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, semua persyaratan untuk dapat membangun LRT ini sudah digenggam perusahaan.
(Baca Juga: Waskita Karya Target Bangun 1.100 Km Jalan Tol hingga 2019
Lanjut dia menerangkan mulai dari kontrak hingga sumber pendanaan yang disokong penuh dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). "LRT kontrak sudah final dari segala macam aspek. Dari kontrak, dari kapan selesai, pembayaran dan sumber pendanaan sudah final, 100% APBN," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Choliq menambahkan pembiayaan dari APBN tersebut akan dikembalikan kembali ke negara ketika proyek selesai. Sementara, saat ini baru rampung hampir 40%. "Di dalam kontrak dilunasi saat proyek selesai Juni 2018. Bagaimana progres? mendekati 40% bahkan lebih," terang dia.
Dari sisi pekerjaan teknik, sambung dia sudah selesai lebih cepat dari seharusnya. Saat ini, menurutnya tinggal menunggu PT Kereta Api Indonesia (KAI) melengkapi dengan sistem, kereta, sampai ujicoba.
"Untuk pekerjaan teknik sipilnya tiga bulan lebih cepat, akhir tahun ini diselesaikan. Tinggal sistem, kereta, ujicoba dan sebagainya, tanggung jawab KAI sampai Juni 2018 harus operasional full," paparnya.
(Baca Juga: Waskita Karya Target Bangun 1.100 Km Jalan Tol hingga 2019
Lanjut dia menerangkan mulai dari kontrak hingga sumber pendanaan yang disokong penuh dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). "LRT kontrak sudah final dari segala macam aspek. Dari kontrak, dari kapan selesai, pembayaran dan sumber pendanaan sudah final, 100% APBN," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Choliq menambahkan pembiayaan dari APBN tersebut akan dikembalikan kembali ke negara ketika proyek selesai. Sementara, saat ini baru rampung hampir 40%. "Di dalam kontrak dilunasi saat proyek selesai Juni 2018. Bagaimana progres? mendekati 40% bahkan lebih," terang dia.
Dari sisi pekerjaan teknik, sambung dia sudah selesai lebih cepat dari seharusnya. Saat ini, menurutnya tinggal menunggu PT Kereta Api Indonesia (KAI) melengkapi dengan sistem, kereta, sampai ujicoba.
"Untuk pekerjaan teknik sipilnya tiga bulan lebih cepat, akhir tahun ini diselesaikan. Tinggal sistem, kereta, ujicoba dan sebagainya, tanggung jawab KAI sampai Juni 2018 harus operasional full," paparnya.
(akr)