Bank Mandiri Target Salurkan Kredit Sindikasi Rp62 T di Proyek Tol
A
A
A
JAKARTA - Bank Mandiri menargetkan mendukung kredit sindikasi pembangunan tol mencapai Rp62 triliun di tahun 2017. Setidaknya ada tujuh proyek tol oleh Jasa Marga yang siap dikucurkan pendanaan, mulai dari pembebasan lahan hingga kontraktornya.
SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan setidaknya terdapat tujuh rencana proyek tol dalam pipeline perseroan tahun 2017. Mulai dari rencana tol Semarang-Batang, Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, jalan layang Cikampek, hingga proyek Trans Jatim Pasuruan.
“Semuanya sedang diproses dengan nilai proyek sekitar Rp62 triliun totalnya atau sekitar 70% dari total proyek infrastruktur tol kami. Pembiayaannya ditargetkan terlaksana pada kuartal dua atau tiga tahun ini. Porsi kami di Jasa Marga mencapai 80%, sehingga kami dukung penuh,” ujar Dikdik dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Dia menambahkan pihaknya siap untuk memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur, demi meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan barang dan jasa. Untuk itu, perseroan menyalurkan pinjaman sindikasi bersama BCA senilai Rp1,87 Triliun yang akan digunakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km.
”Kami mendukung proyek yang deadline untuk beroperasi di 2018. Dana ini hanya untuk talangan pembebasan lahan. Semoga membantu pembebasan lahan karena sangat krusial untuk jalan tol. Infrastruktur penting untuk konektivitas dan kegiatan perekonomian antara Jatim dan Jateng. Diharapkan proyek ini turut mendorong kelancaran proyek Solo-Kertosono,” ujarnya.
Adapun Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi dan Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Saut P. Simatupang. Menurut Dikdik, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.
“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Dikdik.
Atas komitmen kuat tersebut, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan tol senilai Rp16,7 triliun untuk 14 ruas tol yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp8,4 triliun hingga Desember 2016. Nilai tersebut naik 52% dari Rp5,5 triliun pada akhir 2015 seiring dengan agresifnya Pemerintah dalam mempercepat pembangunan ruas tol utama.
“Hampir 75% kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN maupun bank swasta. Hal ini merupakan salah satu strategi ini untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan kami,” jelas Dikdik.
SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi mengatakan setidaknya terdapat tujuh rencana proyek tol dalam pipeline perseroan tahun 2017. Mulai dari rencana tol Semarang-Batang, Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, jalan layang Cikampek, hingga proyek Trans Jatim Pasuruan.
“Semuanya sedang diproses dengan nilai proyek sekitar Rp62 triliun totalnya atau sekitar 70% dari total proyek infrastruktur tol kami. Pembiayaannya ditargetkan terlaksana pada kuartal dua atau tiga tahun ini. Porsi kami di Jasa Marga mencapai 80%, sehingga kami dukung penuh,” ujar Dikdik dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Dia menambahkan pihaknya siap untuk memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur, demi meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan barang dan jasa. Untuk itu, perseroan menyalurkan pinjaman sindikasi bersama BCA senilai Rp1,87 Triliun yang akan digunakan untuk mempercepat proses pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km.
”Kami mendukung proyek yang deadline untuk beroperasi di 2018. Dana ini hanya untuk talangan pembebasan lahan. Semoga membantu pembebasan lahan karena sangat krusial untuk jalan tol. Infrastruktur penting untuk konektivitas dan kegiatan perekonomian antara Jatim dan Jateng. Diharapkan proyek ini turut mendorong kelancaran proyek Solo-Kertosono,” ujarnya.
Adapun Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi dan Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Saut P. Simatupang. Menurut Dikdik, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.
“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Dikdik.
Atas komitmen kuat tersebut, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan tol senilai Rp16,7 triliun untuk 14 ruas tol yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp8,4 triliun hingga Desember 2016. Nilai tersebut naik 52% dari Rp5,5 triliun pada akhir 2015 seiring dengan agresifnya Pemerintah dalam mempercepat pembangunan ruas tol utama.
“Hampir 75% kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN maupun bank swasta. Hal ini merupakan salah satu strategi ini untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan kami,” jelas Dikdik.
(akr)