Luhut Sebut Tidak Ada PHK Massal Freeport Indonesia
A
A
A
DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan PT Freeport Indonesia. Menurutnya yang terjadi adalah pengurangan karyawan dan itu dirasa hal biasa. "Tidak ada PHK karyawan Freeport. Tapi pengurangan itu kan biasa," kata Luhut usai kuliah umum di Universitas Indonesia di Depok, Rabu (5/4/2017).
Ditanya soal keberlangsungan izin perusahaan tambang itu, dirinya menurtukan saat ini sedang tahap negosiasi. "Izinnya beberapa bulan kedepan mereka bisa ekspor lagi sambil mereka setuju dengan statusnya," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut menjadi pembicara kuliah umum di Auditorium FISIP UI. Dia menjelaskan tentang potensi laut Indonesia serta arah pembangunan di era pemerintahan Jokowi. "Kami menyampaikan kemana arah pembangunan di era Pak Jokowi. Dan ini sangat penting. Karena selama ini kita terlalu mengabaikan laut," ujar Luhut
Menurutnya, laut punya potensi yang sangat banyak dan hasil laut terutama ikan telah menyumbang USD35 miliar per tahunnya. "Sebanyak 75 persen negeri ini kan laut dan di laut itu punya potensinya yang banyak sekali. Apalagi pendapatan dari ikan saja mencapai 35 miliar dolar," ungkap Luhut.
Luhut menjelaskan Indonesia sebagai negara maritim, banyak potensi kekayaan yang bisa dikembangkan, mulai dari pariwisata, ikan dan energi. "APBN kita banyak didapatkan dari laut, itu belum dimanfaatkan dengan baik tapi sudah luar biasa. Makanya Poros Maritim ini, kita akan fokus pada pembangunan ke laut," tutupnya.
Ditanya soal keberlangsungan izin perusahaan tambang itu, dirinya menurtukan saat ini sedang tahap negosiasi. "Izinnya beberapa bulan kedepan mereka bisa ekspor lagi sambil mereka setuju dengan statusnya," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut menjadi pembicara kuliah umum di Auditorium FISIP UI. Dia menjelaskan tentang potensi laut Indonesia serta arah pembangunan di era pemerintahan Jokowi. "Kami menyampaikan kemana arah pembangunan di era Pak Jokowi. Dan ini sangat penting. Karena selama ini kita terlalu mengabaikan laut," ujar Luhut
Menurutnya, laut punya potensi yang sangat banyak dan hasil laut terutama ikan telah menyumbang USD35 miliar per tahunnya. "Sebanyak 75 persen negeri ini kan laut dan di laut itu punya potensinya yang banyak sekali. Apalagi pendapatan dari ikan saja mencapai 35 miliar dolar," ungkap Luhut.
Luhut menjelaskan Indonesia sebagai negara maritim, banyak potensi kekayaan yang bisa dikembangkan, mulai dari pariwisata, ikan dan energi. "APBN kita banyak didapatkan dari laut, itu belum dimanfaatkan dengan baik tapi sudah luar biasa. Makanya Poros Maritim ini, kita akan fokus pada pembangunan ke laut," tutupnya.
(ven)