Rumah Desain Tawarkan Produk Kulit Eksotik
A
A
A
JAKARTA - Kreativitas para desainer di Rumah Desain, makin terlihat ketika sedikitnya 38 tenant kian giat menciptakan produk berkualitas. Kehadiran produk eksklusif di Rumah Desain bertempat pada Gedung SMESCO RumahKU terlah menarik minat konsumen.
Rumah Desain yang dikelola oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM memberikan kesempatan bagi desainer binaan untuk lebih dekat dengan pelanggannya. Salah satunya adalah brand tas kulit Scano Exotic Indonesia.
Bagi kaum perempuan, tas bukan juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, kaum hawa kerap memburu tas-tas berkualitas hingga ke luar negeri. Tak tanggung-tanggung, mereka rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk satu tas saja.
Meski demikian, kini mereka tak perlu jauh-jauh berburu tas ke luar negeri. Sebab, segala kebutuhan fashion termasuk tas ada di Rumah Desain SMESCO Indonesia. Salah satunya adalah koleksi tas kulit unik dan etnik dari label Scano Exotic Indonesia. "Produk-produk tas Scano Exotic dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan perempuan yang menyukai tas berkualitas," ujar Owner Scano Exotic Anto Suroto.
Lebih lanjut dia menerangkan tenant-nya memamerkan beragam tas kulit dengan model unik dan etnik, yaitu menggunakan kulit reptil. Semua produk Scano Exotic menggunakan kulit reptil sebagai bahan baku produk, karena memiliki tekstur yang baik dan tahan lama. "Sebanyak 70% produk Scano Exotic berasal dari kulit ular. 20 persen dari biawak, dan sisanya adalah campuran," ungkapnya.
Untuk menghasilkan produk tas kulit yang berkualitas tinggi, dia mengaku, pernah belajar secara otodidak hingga ke Jepang dan beberapa negara di Eropa-Amerika. Terkait penggunaan kulit ular ini, ditegaskan telah memiliki izin resmi dari pemerintah dan memegang sertifikat CITES (Convention International Trade In Endangered Species of Wild Fauna and Flora), izin perdagangan antarnegara yang berkaitan dengan flora dan fauna.
Selain menggunakan kulit reptil berkualitas tinggi, produk-produk Scano juga dibuat melalui proses pengolahan yang diawasi dan pewarnaan berliku. "Setiap motif kulitnya berbeda antara satu barang dengan barang lainnya. Jadi, barangnya tidak akan sama seperti yang digunakan orang lain," papar Anto.
Sementara itu, Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, galeri tersebut memang dimanfaatkan sebagai 'rumahnya desainer'. Para desainer dan perajin atau pelaku UKM binaan LLP-KUKM pun kian kreatif untuk berinovasi, berkarya, dan berpromosi di tempat tersebut sesuai dengan tagline House of Indonesia Designers.
Rumah Desain, kata Zabadi, menawarkan produk fashion termasuk busana muslim dan produk kulit. Di antaranya, sepatu, tas, dan aksesoris dari bahan kult. "Jadi, beda dengan yang ditawarkan di Galeri Indonesia Wow (GIW)," katanya.
Menurut Zabadi, pengunjung juga akan diberi pelatihan lewat program personal stylist. Nantinya, pengunjung akan diberikan tips cara memadukan busana terbaru. Galeri baru tersebut akan berbeda dengan pusat belanja lainnya. "Tentunya menjadi terobosan baru. Kami juga memberikan servis bagaimana merancang busana. Bahkan, memberikan pelatihan membuat sepatu serta tas hingga bisa menembus pasar," papar dia.
Rumah Desain yang dikelola oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM memberikan kesempatan bagi desainer binaan untuk lebih dekat dengan pelanggannya. Salah satunya adalah brand tas kulit Scano Exotic Indonesia.
Bagi kaum perempuan, tas bukan juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, kaum hawa kerap memburu tas-tas berkualitas hingga ke luar negeri. Tak tanggung-tanggung, mereka rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk satu tas saja.
Meski demikian, kini mereka tak perlu jauh-jauh berburu tas ke luar negeri. Sebab, segala kebutuhan fashion termasuk tas ada di Rumah Desain SMESCO Indonesia. Salah satunya adalah koleksi tas kulit unik dan etnik dari label Scano Exotic Indonesia. "Produk-produk tas Scano Exotic dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan perempuan yang menyukai tas berkualitas," ujar Owner Scano Exotic Anto Suroto.
Lebih lanjut dia menerangkan tenant-nya memamerkan beragam tas kulit dengan model unik dan etnik, yaitu menggunakan kulit reptil. Semua produk Scano Exotic menggunakan kulit reptil sebagai bahan baku produk, karena memiliki tekstur yang baik dan tahan lama. "Sebanyak 70% produk Scano Exotic berasal dari kulit ular. 20 persen dari biawak, dan sisanya adalah campuran," ungkapnya.
Untuk menghasilkan produk tas kulit yang berkualitas tinggi, dia mengaku, pernah belajar secara otodidak hingga ke Jepang dan beberapa negara di Eropa-Amerika. Terkait penggunaan kulit ular ini, ditegaskan telah memiliki izin resmi dari pemerintah dan memegang sertifikat CITES (Convention International Trade In Endangered Species of Wild Fauna and Flora), izin perdagangan antarnegara yang berkaitan dengan flora dan fauna.
Selain menggunakan kulit reptil berkualitas tinggi, produk-produk Scano juga dibuat melalui proses pengolahan yang diawasi dan pewarnaan berliku. "Setiap motif kulitnya berbeda antara satu barang dengan barang lainnya. Jadi, barangnya tidak akan sama seperti yang digunakan orang lain," papar Anto.
Sementara itu, Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, galeri tersebut memang dimanfaatkan sebagai 'rumahnya desainer'. Para desainer dan perajin atau pelaku UKM binaan LLP-KUKM pun kian kreatif untuk berinovasi, berkarya, dan berpromosi di tempat tersebut sesuai dengan tagline House of Indonesia Designers.
Rumah Desain, kata Zabadi, menawarkan produk fashion termasuk busana muslim dan produk kulit. Di antaranya, sepatu, tas, dan aksesoris dari bahan kult. "Jadi, beda dengan yang ditawarkan di Galeri Indonesia Wow (GIW)," katanya.
Menurut Zabadi, pengunjung juga akan diberi pelatihan lewat program personal stylist. Nantinya, pengunjung akan diberikan tips cara memadukan busana terbaru. Galeri baru tersebut akan berbeda dengan pusat belanja lainnya. "Tentunya menjadi terobosan baru. Kami juga memberikan servis bagaimana merancang busana. Bahkan, memberikan pelatihan membuat sepatu serta tas hingga bisa menembus pasar," papar dia.
(akr)