Wall Street Sedikit Lebih Tinggi di Tengah Ketegangan Geopolitik

Selasa, 11 April 2017 - 08:51 WIB
Wall Street Sedikit...
Wall Street Sedikit Lebih Tinggi di Tengah Ketegangan Geopolitik
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat cukup berombak, untuk mengakhiri awal pekan sedikit lebih tinggi. Pasar saham Amerika Serikat (AS) mendapatkan dorongan dari sektor energi yang mencetak keuntungan, jelang laporan triwulan perusahaan akhir pekan ini.

Sentimen lainnya datang dari meningkatnya ketegangan geopolitik setelah AS melayangkan serangan rudal kepada Suriah. Menteri Sekretaris Negara AS Rex Tillerson mengatakan bahwa serangan tersebut karena dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah serta sebagai peringatan kepada bangsa lain, termasuk Korea Utara.

Dengan perdagangan lamban di awal pekan menjadi volume terendah sejauh ini. Indeks S & P energi SPNY, naik 0,8% untuk menjadi performa terbaik sektor S & P 500 mengiringi keuntungan harga minyak. Para investor siap untuk memulai laporan laba kuartalan dengan perkiraan penghasilan perusahaan S&P meningkat 10,1% dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut data Thomson Reuters.

Perusahaan-perusahaan energi yang terkena imbas penurunan harga minyak tahun lalu, diharapkan menunjukkan kekuatan terbesarnya. Indeks energi telah mengalami penurunan mencapai 6% sejauh ini, sementara saham perbankan pada perdagangan kemarin waktu bergerak mendatar.

Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 1,92 poin atau 0,01% ke level 20.658,02 ketika indeks S & P 500 memperoleh tambahan 1,62 poin atau 0,07% menjadi 2.357,16. Sementara komposit Nasdaq bertambah mencapai sebesar 3,11 poin atau setara dengan 0,05% ke level 5.880,93.

Hanya 5,5 miliar saham yang diperdagangkan pada bursa saham AS kemarin di awal pekan, atau masih jauh di bawah rata-rata harian perdagangan 6,7 miliar dalam 20 sesi perdagangan. JPMorgan (JPM. N), Citigroup (C.N) dan Wells Fargo (WFC. N) dijadwalkan bakal melaporkan pendapatan mereka pada tengah pekan ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0793 seconds (0.1#10.140)