Ekonomi AS Sehat, Yellen Tegaskan Tak Akan Injak Gas
A
A
A
NEW YORK - Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve yakni Janet Yellen menegaskan bakal fokus menjaga pertumbuhan ekonomi, dibandingkan sebelumnua pemulihan pascakrisis. Menurutnya Bank Sentral tidak lagi perlu lagi memberikan dorongan, ketika The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali dalam dekade terakhir.
Terbaru Fed mendongkrak suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,75% sampai 1%, dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun Yellen mengatakan ekonmi AS saat ini dalam kondisi sehat sehingga hanya membutuhkan sedikit bantuan dari bank sentral. Sementara Yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) bertenor 10 tahun naik menjadi 2,6% pada awal Maret 2017 dari 2,3% pada Februari 2017
"Saat ini ekonomi tenang dan tetap berada dalam jalurnya. Sebelumnya, kita harus menginjak gas dalam untuk mendorong perekonomian. Sekarang, kita tetap injak gas tapi tak terlalu dalam ketika mendorong percepatan. Ini sikap yang lebih baik dari kebijakan moneter," terang Yellen di University of Michigan, Ford School of Public Policy di Ann Arbor awal pekan kemarin waktu setempat seperti dilansir CNBC, Selasa (11/4/2017).
Di sisi lain pejabat The Fed lainnya telah menunjukkan bahwa kemungkinan besar Bank Sentral dapat menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini. Sementara Yellen mengatakan, penting untuk menghindari langkah menahan bunga berlarut-larut ataupun menaikkan bunga terlalu cepat.
"Kami berpikir kenaikan suku bunga jangka pendek harus dilakukan secara bertahap yang harus kita lakukan. Tapu kami tidak ingin juga menunggu terlalu lama. Posisi kebijakan kami saat ini lebih bisa dibilang netral. Kami ingin berada di depan, dan tidak ingin tertinggal sehingga nantinya harus menaikkan bunga terlalu cepat yang bisa berakibat pada resesi," paparnya.
Terbaru Fed mendongkrak suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 0,75% sampai 1%, dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun Yellen mengatakan ekonmi AS saat ini dalam kondisi sehat sehingga hanya membutuhkan sedikit bantuan dari bank sentral. Sementara Yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) bertenor 10 tahun naik menjadi 2,6% pada awal Maret 2017 dari 2,3% pada Februari 2017
"Saat ini ekonomi tenang dan tetap berada dalam jalurnya. Sebelumnya, kita harus menginjak gas dalam untuk mendorong perekonomian. Sekarang, kita tetap injak gas tapi tak terlalu dalam ketika mendorong percepatan. Ini sikap yang lebih baik dari kebijakan moneter," terang Yellen di University of Michigan, Ford School of Public Policy di Ann Arbor awal pekan kemarin waktu setempat seperti dilansir CNBC, Selasa (11/4/2017).
Di sisi lain pejabat The Fed lainnya telah menunjukkan bahwa kemungkinan besar Bank Sentral dapat menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini. Sementara Yellen mengatakan, penting untuk menghindari langkah menahan bunga berlarut-larut ataupun menaikkan bunga terlalu cepat.
"Kami berpikir kenaikan suku bunga jangka pendek harus dilakukan secara bertahap yang harus kita lakukan. Tapu kami tidak ingin juga menunggu terlalu lama. Posisi kebijakan kami saat ini lebih bisa dibilang netral. Kami ingin berada di depan, dan tidak ingin tertinggal sehingga nantinya harus menaikkan bunga terlalu cepat yang bisa berakibat pada resesi," paparnya.
(akr)