Wamen ESDM Arcandra Minta TKDN Diterapkan Saat Industri Siap
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bisa mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Sehingga, bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya terus mendorong penggunaan komponen lokal. Bahkan kalau bisa diterapkan di semua sektor.
"TKDN, kita ingin mendorong industri dalam negeri biar bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Apa usaha kita agar semua komponen, semua sektor bisa dukung industri dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Arcandra menyampaikan, sebelum menargetkan persentase penggunaan TKDN terlebih dulu industrinya harus sudah siap. Jika tidak maka akan percuma saja. "Target kita, kita bicarakan. Kalau target tinggi industrinya enggak ada gimana? Ya kan makanya saya bilang bikin roadmap pembinaan seperti apa harus ada step by step tahun berapa kita mampu sekian persen," katanya.
Sebagai contoh, dia menjelaskan, kalau ditargetkan TKDN mencapai 50%, tapi industrinya enggak ada maka akan tidak sesuai. Karena itu, lebih dulu harus ada pembinaan dari pemerintah.
"Coba kita target 50%, industrinya enggak ada, gimana caranya? Enggak tercapai, berarti target dan realita enggak sama, pembinaaannya misal saya mau bangun industri pipa, pipanya jenis mana yang kita bangun? Teknologinya dulu bawa ke sini nanti kita kembangkan dan kita bisa bangun pipa sesuai spesifikasi yang dibutuhkan," pungkasnya.
"TKDN, kita ingin mendorong industri dalam negeri biar bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Apa usaha kita agar semua komponen, semua sektor bisa dukung industri dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Arcandra menyampaikan, sebelum menargetkan persentase penggunaan TKDN terlebih dulu industrinya harus sudah siap. Jika tidak maka akan percuma saja. "Target kita, kita bicarakan. Kalau target tinggi industrinya enggak ada gimana? Ya kan makanya saya bilang bikin roadmap pembinaan seperti apa harus ada step by step tahun berapa kita mampu sekian persen," katanya.
Sebagai contoh, dia menjelaskan, kalau ditargetkan TKDN mencapai 50%, tapi industrinya enggak ada maka akan tidak sesuai. Karena itu, lebih dulu harus ada pembinaan dari pemerintah.
"Coba kita target 50%, industrinya enggak ada, gimana caranya? Enggak tercapai, berarti target dan realita enggak sama, pembinaaannya misal saya mau bangun industri pipa, pipanya jenis mana yang kita bangun? Teknologinya dulu bawa ke sini nanti kita kembangkan dan kita bisa bangun pipa sesuai spesifikasi yang dibutuhkan," pungkasnya.
(akr)