Kredit BNI Kuartal I 2017 Tumbuh 21,4%

Rabu, 12 April 2017 - 20:33 WIB
Kredit BNI Kuartal I...
Kredit BNI Kuartal I 2017 Tumbuh 21,4%
A A A
JAKARTA - Kinerja PT Bank Indonesia (Persero) Tbk sampai kuartal I-2017 relatif positif dengan capaian laba Rp3,23 triliun atau tumbuh sebesar 8,5% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Namun demikian, kinerja BNI ini juga mencatatkan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) ynag cukup tinggi. Hingga kuartal I ini NPL gross mencapai 3%.

"Kenaikan NPL itu masih merupakan bagian dari kredit lama, bukan kredit baru. Makanya perseroan melakukan restrukturisasi, ada yang sukses ada juga yang gagal," jelas Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di kantornya, Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Proses restrukturisasi yang paling besar, kata dia, adalah terhadap kredit macet PT Trikomsel Oke.

"Untuk Trikomsel ini jumlahnya sangat besar mencapai Rp1,3 triliun. Jadi signifikan. Ada juga yang bentuknya non performing asset. Dan satu lagi perusahaan yang default sebesar Rp300 miliar. Cuma proses PKPU ini merugikan pihak bank (BNI). Karena jangka waktunya panjang dan bunganya rendah," tandas dia.

Menurut Baiquni, sampai saat ini, kasus Trikomsel masih dalam mekanisme penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Namun, mekanisme PKPU ini penyelesaiannya masih belum menguntungkan pihak BNI.

"Tapi ini kasus Trikomsel ini, kami perlu yakinkan atas NPL Trikomsel itu, BNI telah bentuk CKPN di 2016. Sehingga di posisi rugi-laba ini, kami sudah ada pencadangan," katanya.

Capaian laju kredit di kuartal I-2017 ini cukup tinggi. Pertumbuhannya mencapai Rp396,52 triliun atau naik 21,4% dari kuartal I-2016 sebesar Rp326,74 triliun.

Dari total kredit itu, kata dia, masih didominasi oleh kredit ke korporasi dengan porsi 23,7%. Dengan rincian, ke sektor manufaktur (22,8% dari total kredit bisnis korporat); Pertanian (19,8%); transportasi, pergudangan, dan komunikasi (8,5%); konstruksi (6,2%); kelistrikan, gas, dan air (13,7%); serta pertambangan (5,9%).

"Dari sektor-sektor itu, NPL terbesar adalah di sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi. Posisi NPL-nya hampir di 1,3 persen," pungkas Baiquni.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2162 seconds (0.1#10.140)