Produk Halal Indonesia Diproyeksikan Tumbuh Pesat

Kamis, 13 April 2017 - 04:15 WIB
Produk Halal Indonesia Diproyeksikan Tumbuh Pesat
Produk Halal Indonesia Diproyeksikan Tumbuh Pesat
A A A
JAKARTA - Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia berpotensi mengekspor produk halalnya ke pasar internasional. Sektor produk halal menjadi potensi yang sangat besar bagi produk-produk UKM Indonesia.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan dengan promosi dan pemasaran yang baik serta dikembangkan secara baik pula, produk halal Indonesia bisa mencatatkan pertumbuhan yang cukup besar.

"Peningkatan populasi muslim di Indonesia dan daerah lain ASEAN merupakan sebuah peluang yang cukup besar bagi produsen produk halal," kata I Wayan Dipta melalui siaran pers, Rabu (12/4/2017).

Lembaga survei dari Pew Research Center’s Forum on Religion & Public Life memproyeksikan total penduduk muslim dunia meningkat dari 1,6 miliar jiwa di tahun 2010 akan meningkat drastis menjadi 2,2 miliar jiwa di tahun 2030.

Wilayah konsumen utama untuk produk halal tetap berada di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara mayoritas muslim terbesar di dunia dengan populasi lebih dari 250 juta dimana 90% adalah muslim.

Di sisi lain, Kemenkop UKM berupaya meningkatkan perluasan pasar dan ekspor produk halal unggulan UKM Indonesia. Dia menuturkan, tahun ini program promosi dan perluasan pasar produk potensial ekspor UKM Indonesia dimulai dari partisipasi di pameran Malaysia Halal International Showcase (MIHAS).

Pameran yang berlangsung pada tanggal 5-8 April 2017 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) itu diikuti 580 exhibitor dari 33 negara (ASEAN, Palestina, Uni Emirat Arab, Filipina, Turki, Australia, Jepang) dan mencatat lebih dari 25 ribu pengunjung.

Pameran MIHAS 2017 merupakan salah satu pameran terbesar di dunia untuk kategori produk halal (makanan, minuman, kosmetik, wellness, dan jasa keuangan) yang sudah berlangsung selama 14 tahun.

Partisipasi Kementerian Koperasi dan UKM pada pameran MIHAS telah berlangsung sejak tahun 2012 dan menunjukkan tren peningkatan positif untuk transaksi baik ritel maupun order potensial.

Dalam pameran ini, sambung dia, Kemenkop memberikan fasilitasi kepada 28 UKM Indonesia dari kategori produk makanan, minuman, herbal, dan wellness yang berasal dari propinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.

Adapun pameran MIHAS 2017 ini bersifat B to B, dengan mencatat nilai transaksi ritel Rp138.107.200, sedangkan order potensial ekspor sebesar Rp34.511.93.900 atau meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2016, belum termasuk order lainnya yang masih perlu dilakukan follow-up. Mayoritas pengunjung adalah buyers internasional serta sebagian UKM hanya membawa sampel produk.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5002 seconds (0.1#10.140)