Laporkan Keuntungan Turun Tajam, Starbucks Salahkan Brexit

Jum'at, 14 April 2017 - 14:51 WIB
Laporkan Keuntungan...
Laporkan Keuntungan Turun Tajam, Starbucks Salahkan Brexit
A A A
LONDON - Starbucks telah melaporkan penurunan tajam keuntungan pada bisnisnya di Inggris, yang diakibatkan perlambatan ekonomi serta efek dari keputusan Brexit alias keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Kondisi tersebut menurut perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat (AS) itu terimbas kepada kepercayaan konsumen.

Seperti dilansir BBC, Jumat (14/4/2017) Starbucks menerangkan keuntungan sebelum pajak di Inggris turun mencapai sebesar 61% atau 13,4 juta poundsterling tahun ini. Selain itu tagihan pajak Starbucks juga berkurang dari 8,4 juta pounds menjadi 6,7 juta pounds. Akibatnya perusahaan Amerika telah menghadapi kritik keras untuk besaran pajak yang harus dibayarkan di Inggris.

"Starbucks di Inggris telah terpengaruh akibat perubahan signifikan dalam ekonomi dan kondisi geopolitik tahun ini sehingga berpengaruh pada penjualan, termasuk perlambatan pertumbuhan ekonomi. Selain dampak Brexit dan fokus terhadap keamanan memberikan kontribusi untuk melemahkan kepercayaan konsumen," kata Starbucks.

Pada bulan November, jaringan kedai kopi itu melaporkan keuntungan tahunan secara global, tapi itu terutama dipengaruhi kenaikan besar penjualan di Amerika. Sementara di Inggris, pertumbuhan penjualan seperti contohnya pembukaan toko baru melambat 1% dari level 3,8% di tahun sebelumnya. Starbucks mengatakan bahwa investasi Inggris dan restrukturisasi pengeluaran juga telah mempengaruhi keuntungan.

"Sementara ada tantangan yang harus dihadapi ketika konsumen lebih berhati-hati. Dampak pergerakan mata uang juga berdampak merugikan, kami berinvestasi secara signifikan untuk mendorong inovasi dalam makanan serta menawarkan kopi dan sangat didorong oleh respons pelanggan," ujar residen Starbucks di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Martin Brok.

Perusahaan kopi raksasa asal AS itu telah mendapatkan pengurangan tagihan pajak setelah keuntungan mereka jatuh cukup dalam. Pada 2012, lalu pihak Starbucks mengatakan akan membayar pajak lebih signifikan setelah mendapatkan kritik keras karena dinilai terlalu rendah dalam membayar pajak. Sebelum 2012, pihak perusahaan hanya membayar 8,6 juta pounds dalam 14 tahun berdagang di Inggris, meskipun penjualan mereka senilai miliaran pounds.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0889 seconds (0.1#10.140)