Puluhan Ribu Barista Starbucks Ancam Mogok Kerja, Ini Masalahnya

Sabtu, 21 Desember 2024 - 17:38 WIB
loading...
Puluhan Ribu Barista...
Serikat pekerja yang mewakili lebih dari 11.000 barista Starbucks mengatakan, anggotanya akan melakukan mogok kerja selama lima hari. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Serikat pekerja yang mewakili lebih dari 11.000 barista Starbucks di AS mengatakan, anggotanya akan melakukan mogok kerja selama lima hari. Penyebab mogok kerja barista Starbucks adalah karena adanya perselisihan tentang gaji dan kondisi kerja.

Workers United seperti dilansir BBC, mengatakan aksi mogok barista Starbucks akan dimulai di Los Angeles, Chicago, dan Seattle. Selanjutnya aksi mogok akan menyebar setiap hari dan menjangkau ratusan toko pada Malam Natal kecuali kesepakatan tercapai.



Sebelumnya serikat pekerja menyerukan raksasa kedai kopi itu untuk menaikkan upah dan membenahi kepegawaian, serta menerapkan jadwal yang lebih baik untuk pekerjanya.

"Kami siap melanjutkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan. Kami membutuhkan serikat pekerja untuk kembali ke meja (beroperasi)," kata juru bicara Starbucks menanggapi pengumuman pemogokan tersebut.

Perusahaan juga menyoroti bahwa ada penawaran rata-rata gaji lebih dari USD18 setara Rp287.821 (14,40 pounds) per jam, serta "manfaat terbaik di kelasnya."

"Secara bersama-sama, bernilai rata-rata USD30 per jam (Rp479.702) untuk barista yang bekerja setidaknya 20 jam per minggu," katanya.

Workers United mengatakan, pihaknya mewakili pekerja di lebih dari 500 toko (Starbucks) di 45 negara bagian AS.

"Ini adalah upaya terakhir, tetapi Starbucks telah mengingkari janjinya kepada ribuan barista dan membuat kami tidak punya pilihan," kata Fatemeh Alhadjaboodi, seorang barista Starbucks dari Texas.

Workers United juga menyoroti apa yang dilihatnya ada perbedaan gaji yang tidak adil antara anggotanya dan bos senior Starbucks, termasuk kepala eksekutif Brian Niccol.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Perputaran Uang Lebaran...
Perputaran Uang Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Sinyal Peringatan Ekonomi RI?
Fakta-fakta Orang Terkaya...
Fakta-fakta Orang Terkaya Hong Kong yang Bikin Marah China usai Jual Pelabuhan Panama ke AS
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
IKN Tetap Dibuka Selama...
IKN Tetap Dibuka Selama Lebaran 2025, Catat Jam Kunjungan dan Cara Daftarnya
Profesional dan Begawan...
Profesional dan Begawan Ekonomi Jadi Pengurus, Danantara Diyakini Mampu Tumbuhkan Investasi
Setelah Tembus Pasar...
Setelah Tembus Pasar AS, Krakatau Steel Ekspor Baja Canai Panas ke Eropa
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
Rekomendasi
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
FIFA Yakin Indonesia...
FIFA Yakin Indonesia Pecah Rekor 88 Tahun Lolos Piala Dunia
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Berita Terkini
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
5 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
6 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
7 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
8 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
9 jam yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
10 jam yang lalu
Infografis
Atasi Tawuran, Pemprov...
Atasi Tawuran, Pemprov Jakarta Bakal Buka 500.000 Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved