Targetkan 20 Juta Wisman, Menpar Arief Road Show ke Maskapai dan AP II

Senin, 17 April 2017 - 22:29 WIB
Targetkan 20 Juta Wisman,...
Targetkan 20 Juta Wisman, Menpar Arief Road Show ke Maskapai dan AP II
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama pejabat Eselon I Kementerian Pariwisata dan Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata melakukan road show ke kantor pusat perusahaan maskapai penerbangan Indonesia (Garuda Indonesia, AirAsia Indonesia, dan Sriwijaya Air) dan PT Angkasa Pura (AP) II di Jakarta, Senin (17/4/2017).

Kegiatan road show tersebut dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder khususnya dari unsur 3A (airlines, airports, dan authorities) dalam mendukung target pariwisata tahun 2017 hingga 2019 mendatang.

Kemenpar menetapkan top tiga program digital tourism, homestay desa wisata dan konektivitas udara yang harus dilaksanakan tahun ini dalam mewujudkan target pariwisata 2017, yakni mendatangkan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air. Kemudian akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019 mendatang.

"Sekitar 80 persen kedatangan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target 2017 hingga 2019 mendatang,” kata Arief Yahya dalam siaran pers di Jakarta, Senin (17/4/2017).

Dia menjelaskan, komunikasi dan koordinasi dengan arilines dan otoritas bandara (PT AP I, PT AP II, dan AirNav Indonesia) dalam upaya meningkatkan air-connectivity baik internasional maupun domestik.

Menurutnya, implementasi program konektivitas udara didiskusikan secara khusus dengan unsur 3A untuk mengetahui apa kendala dan hambatan serta bagaimana solusinya.

"Hasil road show serta rekomentasi rakornas pariwisata yang digelar belum lama ini akan diaudensikan dengan Kemenhub sebagai langkah untuk mempercepat penambahan seat capacity tahun ini," ungkap Arief.

Dalam mempercepat penambahan seat capacity, ada tiga hal penting yang perlu dikoordinasikan dengan unsur 3A yakni; pertama, traffic right (ASA) dan izin rute harus mengakomodir kebutuhan pasar DOT (destination, original, dan time) masa sekarang dan mendatang serta simplifikasi dan kecepatan izin rute baru.

Kedua, flight movements dan kapasitas slot bandara harus ditingkatkan melalui pengoptimalan slot manajemen, peningkatan jam operasional, memanfaatkan IT dan HR, serta ekspansi kapasitas fisik. Ketiga; kolaborasi win-win dengan airlines/whole sellers untuk mengembangkan rute baru dalam meningkatkan kunjungan wisman.

"Dengan airlines atau whole sellers, kita mempunyai dua skema insentif; joint promotion untuk regular flight yang menjanjikan growth dan cash incentive atau pax untuk charter flight dengan rute baru,” ujar Arief.

Disamping itu, dia juga menegaskan, tersedianya kapasitas seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016. Sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017 masih membutuhkan tambahan 4 juta seat.

Sementara itu untuk mencapai target pariwisata 2018 sebanyak 18 juta wisman membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau menjadi 7,5 juta seat. Sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada 2019 perlu tambahan 3 juta seat atau totalnya menjadi 10,5 juta seat.

Dalam memenuhi kebutuhan seat juga melakukan peningkatan kapasitas bandara dengan strategi; tanpa pembangunan fisik bandara; pengembangan bandara secara terbatas; dan pembangunan bandara baru.

Peningkatkan kapasitas bandara tanpa pembangunan fisik bandara (tahun 2017) dilakukan dengan penataan slot time; perpanjangan jam operasional; melakukan deregulasi, dan pemanfaatan IT dan SDM.

Sedangkan pengembangan bandara secara terbatas selama satu tahun (tahun 2018) meliputi; rapid exit runway dan apron Bali: percepatan pekerjaan (overlay/runway, taxiway, apron; CKG, SUB, TNJ, SRG); dan perluasan terminal CKG (Bandara Soekarno-Hatta), MDC (Bandara Internasional Sam Ratulangi), dan LOP (Bandara Internasional Lombok).

Untuk peningkatan kapasitas airport dalam 2-3 tahun ke depan (tahun 2019) perlu dilakukan pembangunan bandara baru yakni: New Yogyakarta International Airport, New Bali, New Banten, New Bandung.

Kegiatan roadshow Menpar Arief Yahya ke unsur 3A kali ini merupakan yang kedua kalinya. Roadshow pertama dilakukan tahun 2016 yang kemudian ditindaklanjuti dengan MoU dengan airlines, airports, dan authorities untuk mendukung target pariwisata 2019.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1680 seconds (0.1#10.140)