OJK Gandeng Muhammadiyah Kembangkan Keuangan Syariah

Selasa, 18 April 2017 - 23:06 WIB
OJK Gandeng Muhammadiyah Kembangkan Keuangan Syariah
OJK Gandeng Muhammadiyah Kembangkan Keuangan Syariah
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengembangkan program keuangan syariah, literasi keuangan dan perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dengan menggandeng Persyarikatan Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Ruang lingkup kedua Nota Kesepahaman antara lain mengenai penelitian bersama ataupun pemberian bantuan pada penelitian dalam pengembangan keuangan syariah pada kegiatan di sektor jasa keuangan.

Tujuannya menyamakan persepsi dan arah pengembangan keuangan syariah di sektor jasa keuangan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sektor jasa keuangan berbasis syariah.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, peningkatan kemampuan literasi keuangan dilaksanakan melalui kegiatan, sosialisasi secara lisan dan tertulis, penyusunan desain kurikulum pendidikan yang memuat materi tentang kegiatan di sektor jasa keuangan serta pemberian bantuan teknis dalam memfasilitasi lembaga pendidikan.

"Direncanakan juga kerja sama pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik mengenai literasi keuangan dan perlindungan konsumen, serta penyediaan gerai OJK di kampus UMM," kata Muliaman dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Dia optimistis industri keuangan syariah akan terus tumbuh membaik mengingat prospek pasar keuangan syariah di Indoensia sangat besar. "Saya sangat mengharapkan 2017 menjadi momentum pertumbuhan keuangan syariah, sejalan dengan perkembangan ekonomi domestik yang cukup solid di tengah dinamika global," ujarnya.

Menurutnya, fenomena kebangkitan ekonomi syariah sangat terasakan belakangan ini di Indonesia, seperti peningkatan kebutuhan untuk makanan halal, busana muslim, kosmetik, obat-obatan, permukiman Islami, dan pariwisata syariah telah tumbuh dengan cepat.

Hal ini terjadi sejalan dengan tumbuhnya kelompok "middle class moeslem" di Indonesia, yang memiliki kemampuan ekonomi yang semakin baik, yang diikuti dengan kesadaran religius yang semakin tinggi. Sehingga, menciptakan permintaan akan barang dan jasa sesuai prinsip syariah.

Dia menturkan, dengan adanya fenomena tersebut dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang disertai dengan meningkatnya jumlah penduduk muslim yang tergolong middle class income, Indonesia diyakini akan menjadi pasar yang sangat besar dan lahan yang sangat subur bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Peran sektor jasa keuangan syariah harus semakin dioptimalkan untuk memberikan kontribusi lebih bagi perekonomian, melalui pembukaan akses keuangan ke masyarakat, penyediaan produk dan jasa keuangan sesuai kebutuhan masyarakat dan peningkatan kontribusi terhadap pembiayaan jangka panjang proyek-proyek infrastrktur dan sebagainya," tutupnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5160 seconds (0.1#10.140)