IHSG Berpotensi Menuju 5.639
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,52% di level 5.606,51 pada 18 April 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada di level 5.593,61 dan 5.580,71.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada di level 5.622,97 dan 5.639,42. Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif.
Kemudian, stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Adapun candle membentuk pola bullish harami. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya potensi bullish lanjutan pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level resistance di area 5.623 dan 5.639," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Adapun, pasca melemah, IHSG mencoba bangkit dan membuka peluang penguatan untuk selanjutnya. Namun demikian, kenaikan ini masih harus diuji ketahanannya, terutama jika kondisi dari sejumlah bursa saham global masih dalam teritori negatif yang dapat berimbas pada pergerakan IHSG nantinya.
"Meski kami berharap penguatan dapat berlanjut, namun tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan seiring kondisi bursa saham global yang kurang baik," kata Reza.
Di sisi lain, perhatikan juga sentimen jelang pengumuman RDG-BI dan pandangan BI terhadap kondisi makro dan moneter Indonesia. Adapun hasil dari Pilkada DKI tidak banyak berimbas pada kondisi pasar karena lebih banyak terpengaruh dari kondisi global dan rupiah.
Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada di level 5.622,97 dan 5.639,42. Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif.
Kemudian, stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Adapun candle membentuk pola bullish harami. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya potensi bullish lanjutan pada pergerakan indeks.
"Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level resistance di area 5.623 dan 5.639," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Adapun, pasca melemah, IHSG mencoba bangkit dan membuka peluang penguatan untuk selanjutnya. Namun demikian, kenaikan ini masih harus diuji ketahanannya, terutama jika kondisi dari sejumlah bursa saham global masih dalam teritori negatif yang dapat berimbas pada pergerakan IHSG nantinya.
"Meski kami berharap penguatan dapat berlanjut, namun tetap mewaspadai masih adanya potensi pelemahan seiring kondisi bursa saham global yang kurang baik," kata Reza.
Di sisi lain, perhatikan juga sentimen jelang pengumuman RDG-BI dan pandangan BI terhadap kondisi makro dan moneter Indonesia. Adapun hasil dari Pilkada DKI tidak banyak berimbas pada kondisi pasar karena lebih banyak terpengaruh dari kondisi global dan rupiah.
(ven)