Kemenkop UKM dan Komisi VI DPR Katakan Siap Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadhan

JAKARTA - Sudah menjadi ritual tahunan di Indonesia, setiap hari raya besar, harga bahan pokok ikut melambung. Untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Komisi VI DPR berikhtiar mengawal harga agar tidak lari kencang.

Salah satunya melakukan kunjungan kerja ke Pasar Induk Buah dan Sayuran Giwangan Umbulharjo di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hak ini dilakukan Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana bersama Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM Halomoan Tamba bersama Dinas Koperasi dan UMKM Yogyakarta Sultoni Nurfai.

Dalam kunjungan kerja itu, Komisi VI berdialog dengan pedagang pasar, salah satunya Sumardilah, berkisar persoalan internal persaingan pedagang eceran dengan pedagang grosir. Juga memantau harga kebutuhan pokok saat ini di Pasar Giwangan.

Informasi pemantauan harga, untuk harga ayam kampung Rp50 ribu per kilogram, ayam broiler Rp30 ribu per ekor, cabai rawit hijau Rp35 ribu, beras jenis IR 1 Rp10 ribu per kilo, daging sapi KW1 Rp120 ribu per kilogram, gula pasir Rp13 ribu per kg dan minyak goreng Rp13.750.

Azam Azman mengatakan agar harga ini dapat dikendalikan Bulog, nanti akan ada acara khusus dengan Bulog tentang kebijakan pengendalian harga yang lebih terarah.

Halomoan mengatakan kunjungan spesifik semacam ini sangat tepat dilakukan Komisi VI DPR, karena tinggal satu bulan lagi umat Islam akan memasuki Ramadhan dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, biasanya harga kebutuhan pokok akan naik seperti harga gula pasir, minyak sayur, terigu, telur.

"Jadi hal ini perlu diawasi dan dipantau, jangan sampai harga tersebut melambung tinggi. Kita mengharapkan harganya tetap stabil," kata Halomoan dalam siaran pers Jumat (21/4/2017).

Kehadiran Kementerian Koperasi dan UKM mendampingi Komisi VI DPR selain sebagai mitra kerja juga ingin menjaga harga stabil menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.