Lembong Jelaskan Investasi Asing Hanya Naik Tipis
Rabu, 26 April 2017 - 15:15 WIB

Lembong Jelaskan Investasi Asing Hanya Naik Tipis
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengakui nilai investasi penanaman modal asing (PMA) kuartal I/2017 terlihat stagnan atau hanya naik tipis dari periode sama tahun lalu, hanya naik 0,9%.
(Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2017 Capai Rp165,8 Triliun)
Menurutnya, hal ini lantaran persoalan kurs yang berbeda penggunaannya antara tahun ini dan tahun lalu. Di mana pada tahun lalu USD mengalami penguatan signifikan sehingga membuat beberapa target investasi asing harus diubah.
"Pertama, saya rasa cukup jelas bahwa ini karena kurs mata uang. Tahun lalu, kurs dolar berbeda dengan tahun ini," kata Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
(Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I Tingkatkan Tenaga Kerja)
Pada kuartal I/2016 BKPM menggunakan patokan kurs Rp13.900/USD, sementara untuk kuartal I/2017 dengan patokan Rp13.300/USD. Kondisi ini yang menyebabkan PMA terlihat naik tipis.
"Jadi dengan penguatan rupiah, angka PMA turun meski angka dolarnya naik. Tapi karena rupiahnya menguat maka jumlahnya dalam rupiah kalau dilihat, stagnan," terang dia.
(Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2017 Capai Rp165,8 Triliun)
Menurutnya, hal ini lantaran persoalan kurs yang berbeda penggunaannya antara tahun ini dan tahun lalu. Di mana pada tahun lalu USD mengalami penguatan signifikan sehingga membuat beberapa target investasi asing harus diubah.
"Pertama, saya rasa cukup jelas bahwa ini karena kurs mata uang. Tahun lalu, kurs dolar berbeda dengan tahun ini," kata Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
(Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I Tingkatkan Tenaga Kerja)
Pada kuartal I/2016 BKPM menggunakan patokan kurs Rp13.900/USD, sementara untuk kuartal I/2017 dengan patokan Rp13.300/USD. Kondisi ini yang menyebabkan PMA terlihat naik tipis.
"Jadi dengan penguatan rupiah, angka PMA turun meski angka dolarnya naik. Tapi karena rupiahnya menguat maka jumlahnya dalam rupiah kalau dilihat, stagnan," terang dia.
(izz)