LPDB-KUMKM Gaet BLUD Optimalkan Dana Bergulir di Daerah

Minggu, 30 April 2017 - 12:31 WIB
LPDB-KUMKM Gaet BLUD Optimalkan Dana Bergulir di Daerah
LPDB-KUMKM Gaet BLUD Optimalkan Dana Bergulir di Daerah
A A A
JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menjadikan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) sebagai strategic partner dalam penyaluran dana bergulir. BLUD akan berperan sebagai kunci utama pengawasan dana bergulir di daerah agar tepat sasaran ke koperasi dan UKM.

Kerja sama antara LPDB dengan BLUD diwujudkan dengan penandatangan nota kesepahaman bersama (MoU) beberapa waktu lalu. MoU dimaksud antara LPDB dengan BLUD Payahkumbuh, BLUD Maluku, BLUD Malang, dan BLUD Tangerang. Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Utama LPDB Kemas Danial, Deputi bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring, Direktur Umum dan Hukum LPDB Sutowo, Direktur Pengembangan Usaha LPDB Adi Trisnojuwono, serta Direktur Keuangan LPDB Fitri Rinaldi.

"Kami menyadari LPDB masih banyak kelemahan seperti dari segi monitoring dan evaluasi di daerah, kita tidak punya cabang di daerah, ini jadi masalah tersendiri. Maka dengan kerja sama dengan BLUD ini jadi kunci pengawasan di daerah," ujar Kemas dalam rilisnya, Jakarta, Minggu (30/4/2017).

LPDB sebagai satuan kerja dari Kemenkop UKM, tidak diperkenankan untuk membuka kantor cabang di daerah karena hanya masuk kluster tiga. Berdasarkan UU No 39/2008 tentang Kementerian Negara, Kemenkop yang hanya mengurusi pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi dan sinkronisasi program pemerintah.

Kemas mengakui infrastruktur LPDB belum memenuhi standar yang diinginkan seperti tidak memiliki kantor cabang di daerah dan minimnya sumber daya manusia (SDM). Karena itu, kerja sama dengan berbagai pihak sangat penting untuk mempercepat penyerapan dana bergulir di daerah. Selain menggandeng BLUD, LPDB juga sudah membentuk satuan tugas.

Kerja sama ini juga dalam rangka persiapan penambahan alokasi dana bergulir dari pemerintah pada 2018. Tahun ini dana bergulir yang dialokasikan sebesar Rp1,5 triliun, terdiri dari Rp600 miliar untuk pinjaman/pembiayaan syariah dan Rp900 miliar untuk konvensional.

"Tahun ini kami punya Rp1,5 triliun disalurkan di seluruh Indonesia, hampir 30 ribu lebih pelaku koperasi dan UKM kita yang antre, paling tidak Rp50 triliun kita butuhkan, walaupun akan ditambah lagi 2018. Mudah-mudahan dengan kerja sama dengan BLUD ini tambahan dana di 2018 bisa terserap dengan baik," tuturnya.

Sejak 2008 hingga akhir Maret 2017 LPDB telah menyalurkan dana bergulir kepada 2.613 koperasi dan dimanfaatkan dananya oleh lebih dari 900 ribu lebih UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Total dana yang tersalurkan lebih dari Rp8 triliun dan mampu menyerap sekitar 1,7 juta tenaga kerja.

"Saya harapkan kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik khususnya pada fungsi control. Sehingga, dampak manfaatnya dapat lebih memberikan nilai tambah yang cukup berarti bagi kemajuan koperasi dan UMKM ke depan," kata dia.

Kerja sama program penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB dengan pemerintah daerah dapat menjadi bagian penting sebagai salah satu alternatif solusi untuk percepatan peningkatan akses pembiayaan bagi KUMKM yang memiliki keterbatasan di bidang permodalan guna mengembangkan usahanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9294 seconds (0.1#10.140)