Bisnis Ritel Masih Menggiurkan

Senin, 01 Mei 2017 - 11:05 WIB
Bisnis Ritel Masih Menggiurkan
Bisnis Ritel Masih Menggiurkan
A A A
PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dalam beberapa pekan ini menjadi buah bibir. Lewat ekspansi bisnis, mereka berhasil membeli gerai 7-Eleven dengan nilai Rp 1 Triliun. Bisnis ritel memang masih menggiurkan.

Langkah bisnis yang digeber CPIN sebenarnya biasa saja. Akuisisi itu pun bukan yang pertama kalinya terjadi pada bisnis ritel. "Saya kira itu biasa saja dalam bisnis. Ada yang survive, ada yang tidak. Ada yang ingin mengembangkan, atau tidak cocok kemudian menjualnya," ujar Tutum Rahanta, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Tapi tetap saja akuisisi ini menjadi menarik. Karena, CPIN dinilai berani melakukannya di tengah bisnis ritel saat ini dalam grafik melambat. "Tentunya yang perlu dicatat adalah bahwa memang secara kenyataan industri ritel underperform,"timpal Roy N. Mandey, Ketua Umum Aprindo.

Lambatnya bisnis ritel ini tak bisa dipungkiri dipengaruhi perlambatan ekonomi dalam dua tahun ini. Imbasnya, daya beli masyarakat pun menurun. Sialnya lagi, bisnis ritel mulai dikoyak dengan menjamurnya
perdagangan melalui sistem daring atau e-commerce.

Aprindo mencatat, omzet bisnis ritel selama triwulan pertama 2017 turun 10-12% dibanding periode yang sama pada 2016. Di 2016, pertumbuhan bisnis ritel hanya mencapai angka 9%. Padahal, dalam kondisi normal pertumbuhan bisnis tersebut dapat mencapai 12-15% per tahun.

Jika perkembangan bisnis ritel melambat, mengapa masih menggiurkan ? Untuk jelasnya baca selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi No.9/VI/2017, yang terbit Senin (1/5/2017)
Bisnis Ritel Masih Menggiurkan
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4866 seconds (0.1#10.140)