BBI Mijen Akan Jadi Eduwisata Semarang
A
A
A
SEMARANG - Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang berencana memanfaatkan Balai Benih Ikan (BBI) di Cangkiran Mijen Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi lokasi eduwisata. Untuk mewujudkan rencana tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp6 miliar.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang I Gusti Made Agung, mengatakan, balai benih ikan Mijen memiliki luas lahan 2 hektare. Nantinya, selain tetap berfungsi sebagai pusat balai benih, tempat ini digadang-gadang bakal menjadi salah satu destinasi eduwisata di Kota Semarang dengan dilengkapi fasilitas pemancingan yang asri dan wahana bermain untuk anak.
Untuk merealisasikan program tersebut, pihaknya akan menganggarkan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp5 miliar untuk menyulap BBI tersebut. Selain itu, juga akan meminta bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp1 miliar. Dana tersebut digunakan diantaranya untuk pengembangan lokasi, terutama untuk fasilitas kolam pemancingan.
“Kami juga akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk sinergi mengembangkan tempat ini menjadi wisata pendidikan. Selain tetap untuk pusat balai benih ikan dan tempat penelitian budidaya ikan bagi para mahasiswa, nantinya juga disediakan fasilitas sawah dan kebun untuk pusat pembibitan berbagai tanaman hias. Sehingga nantinya pengunjung, terutama para orang tua mengajak anak-anaknya, bisa menikmati liburan asyik sekaligus menikmati pengetahuan budidaya ikan dan pembibitan tanaman hias,” jelasnya, Senin (1/5/2017).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, BBI memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, dirinya meminta agar lokasi tersebut mampu menjadi tujuan tempat wisata di daerah Mijen.
Menurut orang nomor satu di Kota Semarang itu, BBI sangatlah strategis, lokasinya dipinggir jalan raya, mudah diakses transportasi. Selain itu, topologi daerah BBI yang berada di kawasan Mijen, membuat wilayah BBI tergolong sejuk dan nyaman.
“BBI bisa dipercantik untuk bisa menarik pengunjung. Selain itu, dia menambahkan agar BBI bisa dipromosikan seoptimal mungkin sehingga ke depan mampu dikenal masyarakat Kota Semarang bahkan luar Semarang,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang I Gusti Made Agung, mengatakan, balai benih ikan Mijen memiliki luas lahan 2 hektare. Nantinya, selain tetap berfungsi sebagai pusat balai benih, tempat ini digadang-gadang bakal menjadi salah satu destinasi eduwisata di Kota Semarang dengan dilengkapi fasilitas pemancingan yang asri dan wahana bermain untuk anak.
Untuk merealisasikan program tersebut, pihaknya akan menganggarkan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp5 miliar untuk menyulap BBI tersebut. Selain itu, juga akan meminta bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp1 miliar. Dana tersebut digunakan diantaranya untuk pengembangan lokasi, terutama untuk fasilitas kolam pemancingan.
“Kami juga akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk sinergi mengembangkan tempat ini menjadi wisata pendidikan. Selain tetap untuk pusat balai benih ikan dan tempat penelitian budidaya ikan bagi para mahasiswa, nantinya juga disediakan fasilitas sawah dan kebun untuk pusat pembibitan berbagai tanaman hias. Sehingga nantinya pengunjung, terutama para orang tua mengajak anak-anaknya, bisa menikmati liburan asyik sekaligus menikmati pengetahuan budidaya ikan dan pembibitan tanaman hias,” jelasnya, Senin (1/5/2017).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, BBI memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, dirinya meminta agar lokasi tersebut mampu menjadi tujuan tempat wisata di daerah Mijen.
Menurut orang nomor satu di Kota Semarang itu, BBI sangatlah strategis, lokasinya dipinggir jalan raya, mudah diakses transportasi. Selain itu, topologi daerah BBI yang berada di kawasan Mijen, membuat wilayah BBI tergolong sejuk dan nyaman.
“BBI bisa dipercantik untuk bisa menarik pengunjung. Selain itu, dia menambahkan agar BBI bisa dipromosikan seoptimal mungkin sehingga ke depan mampu dikenal masyarakat Kota Semarang bahkan luar Semarang,” ujarnya.
(ven)