Di Hadapan Dunia, RI Tekankan Pentingnya Ekonomi Kelautan Pasca-Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia turut memelopori pernyataan bersama tentang peran ekonomi kelautan berkelanjutan di dunia pasca-Covid-19. Pernyataan bersama ini dibacakan serentak oleh para pemimpin negara pelopor saat peringatan Hari Laut Sedunia ke-12 Senin (8/6) lalu.
Ada 14 pemimpin negara anggota High Level Panel for A Sustainable Ocean Economy di dalamnya. Di antaranya pemimpin Norwegia, Ghana, Mexico, Chili, Jepang, dan Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan, pernyataan bersama tersebut sebagai pengingat bagi para pemimpin dunia mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan laut bagi masa depan manusia di tengah pandemi Covid-19.
"Keikutsertaan Indonesia dalam pernyataan bersama tersebut mengukuhkan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia sebagai champion isu-isu kelautan dan perikanan di tengah perjuangan negara-negara di dunia melawan Covid-19," ujar Edhy di Jakarta, Rabu(10/6/2020).
(Baca Juga: Indonesia Beri Masukan Dalam Studi Kebijakan Perikanan Umum Regional di ASEAN)
Dalam pernyataan bersama tersebut, para pemimpin dunia termasuk Indonesia, sepakat memajukan nilai-nilai ekonomi lautan berkelanjutan, perlindungan yang efektif, produksi berkelanjutan, dan kesejahteraan yang adil. Laut diyakini sebagai solusi menuju dunia yang lebih tangguh dan makmur.
Masih dalam pernyataan bersama, dijelaskan pula bahwa laut merupakan fondasi bagi ekonomi global. Di mana lautan menyumbang lebih dari USD2,5 triliun per tahun dalam layanan bernilai tambah; sebagai sumber pangan dan sumber penghasilan bagi lebih dari 3 miliar orang di dunia, dan mengangkut sekitar 90% perdagangan dunia.
"Laut juga merupakan sumber energi terbarukan dan bahan-bahan utama memerangi penyakit. Sehingga investasi dalam ekonomi kelautan berkelanjutan merupakan kesepakatan yang sangat baik bagi ekonomi global, keberlanjutan laut, dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Ada 14 pemimpin negara anggota High Level Panel for A Sustainable Ocean Economy di dalamnya. Di antaranya pemimpin Norwegia, Ghana, Mexico, Chili, Jepang, dan Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan, pernyataan bersama tersebut sebagai pengingat bagi para pemimpin dunia mengenai pentingnya menjaga keberlanjutan laut bagi masa depan manusia di tengah pandemi Covid-19.
"Keikutsertaan Indonesia dalam pernyataan bersama tersebut mengukuhkan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia sebagai champion isu-isu kelautan dan perikanan di tengah perjuangan negara-negara di dunia melawan Covid-19," ujar Edhy di Jakarta, Rabu(10/6/2020).
(Baca Juga: Indonesia Beri Masukan Dalam Studi Kebijakan Perikanan Umum Regional di ASEAN)
Dalam pernyataan bersama tersebut, para pemimpin dunia termasuk Indonesia, sepakat memajukan nilai-nilai ekonomi lautan berkelanjutan, perlindungan yang efektif, produksi berkelanjutan, dan kesejahteraan yang adil. Laut diyakini sebagai solusi menuju dunia yang lebih tangguh dan makmur.
Masih dalam pernyataan bersama, dijelaskan pula bahwa laut merupakan fondasi bagi ekonomi global. Di mana lautan menyumbang lebih dari USD2,5 triliun per tahun dalam layanan bernilai tambah; sebagai sumber pangan dan sumber penghasilan bagi lebih dari 3 miliar orang di dunia, dan mengangkut sekitar 90% perdagangan dunia.
"Laut juga merupakan sumber energi terbarukan dan bahan-bahan utama memerangi penyakit. Sehingga investasi dalam ekonomi kelautan berkelanjutan merupakan kesepakatan yang sangat baik bagi ekonomi global, keberlanjutan laut, dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
(fjo)