Jaga Stabilitas Stok Bahan Pokok, Pemerintah Diminta Blusukan

Rabu, 03 Mei 2017 - 12:01 WIB
Jaga Stabilitas Stok...
Jaga Stabilitas Stok Bahan Pokok, Pemerintah Diminta Blusukan
A A A
JAKARTA - Pemerintah yang gencar melakukan sidang ke pabrik dan gudang bahan-bahan pokok, guna menjaga stabilitas ketersediaan beberapa komoditas jelang Ramadan dianggap positif. Pengamat ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar menilai hal itu membuat masyarakat tidak merasa resah soal ketersediaan bahan pokok dan harga.

Lebih lanjut dia menyakini stok bahan pokok pangan selama Ramadan dan Idul Fitri akan mencukupi. "Saya yakin stok pangan untuk Ramadan dan Idul Fitri aman. Terutama daging, beras, gula dan pangan lainnya juga sama cukup," papar Hermanto dalam keterangan resmi, Rabu (3/5/2017).

Menurutnya, selama ini pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan pangan menjelang Ramadan dan hari raya mulai dari impor daging hingga mengecek ketersediaan pangan di gudang-gudang. Hanya saja, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah soal harga seiring menjelang Ramadan dan Lebaran tak sedikit penjual yang menimbun stok.

Dia menambahkan tak kalah penting adalah pemerintah juga harus terus turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan benar-benar mencukupi. "Jadi jangan hanya klaim saja, tetapi dibuktikan dengan terus terjun ke lapangan," tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan stok pangan nasional sampai Juli dan September 2017 akan tercukupi. Hal tersebut diungkapkan saat mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang di bawah naungan BUMD DKI PT Food Station Tjipinang.

Terang Enggar salah satu komoditas pangan yang paling mencukupi adalah beras yang dinilai melimpah di beberapa gudang termasuk Pasar Induk Beras Cipinang. Selain meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, dia juga melakukan blusukan ke gudang distributor dan pabrik gula.

Dalam kunjungan ke gudang distributor PT Panin Indah Lestari, Mendag mendapat keterangan bahwa pasokan gula cukup jumlahnya dan lancar untuk disalurkan ke agen dan pengecer. Menurut Mendag, peninjauan tersebut juga bertujuan memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap harga eceran tertinggi (HET) yang telah disepakati.

Mendag pun menegaskan pihaknya akan mengambil langkah hukum jika ada dugaan penimbunan dan spekulasi yang dilakukan oleh pengusaha. "Stok gula aman karena kami telah bersurat ke Menteri BUMN agar Bulog masuk ke pasar tradisional. Apalagi sebentar lagi kita memasuki musim giling tebu," kata Enggar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0735 seconds (0.1#10.140)