Menko Darmin Resmikan Peluncuran Flori Indonesia 2017

Jum'at, 05 Mei 2017 - 12:37 WIB
Menko Darmin Resmikan...
Menko Darmin Resmikan Peluncuran Flori Indonesia 2017
A A A
JAKARTA - Dalam rangka mendorong pengembangan produk florikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menginisiasi kegiatan Flori Indonesia 2017. Ini hasil kerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), Institut Pertanian Bogor (IPB), Asosiasi Bunga Indonesia, dan sejumlah instansi lainnya.

Kegiatan tersebut akan berlangsung pada Juli 2017 di Jakarta dalam bentuk pameran, serta di Bogor dalam format Bursa dan karnaval. Tepatnya, kegiatan ini akan diselenggarakan pada 20-21 Juli 2017 di Hotel Borobudur Jakarta dan 29-30 Juli 2017 di IPB Baranang Siang Bogor.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan flori Indonesia makin tumbuh pesat," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dalam rilisnya, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Kegiatan ini bertujuan mengekspose potensi industri florikultura nasional, mengisentifikasi dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi pelaku usaha, mengekpose penemuan inovasi mutakhir yang tersedia secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Selain itu, juga untuk membangun komunikasi secara intensif dengan stakeholder untuk menginisiasi kerja sama kemitraan bidang pengembangan florikultura. "Kemudian kita akan mendapatkan umpan balik dari stakeholder untuk perbaikan program pembangunan industri florikultura," ungkapnya.

Peserta event ini dari instansi Pemerintah Pusat (kementerian terkait) dan daerah (Pemda/Dinas Pertanian), Kedutaan Besar negara sahabat, lembaga penelitian, perguruan tinggi, asosiasi, kelompok tani, gabungan kelompok tani, pelaku usaha lainnya.

Istilah Florikultura (tanaman bunga) dimaksudkan sebagai tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Saat ini, potensi pengembangan agribisnis florikultura di Indonesia masih sangat besar. Hal ini didukung oleh keanekaragaman genetis yang luas, kondisi tanah dan agroklimat yang kondusif, serta permintaan pasar yang terus meningkat.

"Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan optimal. Sebab itu, masih diperlukan sentuhan kebijakan tepat agar florikultura ini mampu mempunyai peran lebih berarti dalam ekonomi nasional, baik dari aspek pendapatan nasional (PDB), sumber lapangan kerja, maupun pendapatan masyarakat dan devisa," tutur dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8727 seconds (0.1#10.140)