Dukungan UMKM BRI Tak Hanya Berupa Pinjaman
A
A
A
SEMARANG - Bank BRI berkomitmen mendukung perkembangan sektor UMKM. Wujud dukungan bank pemerintah tersebut tidak hanya sebatas produk jasa perbankan, juga meningkatkan kemampuan berwirausaha.
Direktur Mikro Bank BRI, Mohammad Irfan mengatakan, membina UMKM hampir tidak ada kendala. "Asal yang membina rajin, yang dibina (para pelaku UMKM) juga mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan untuk jadi pengusaha yang baik. Jadi tidak ada kesulitan apa-apa," katanya di sela-sela pembukaan Parade UMKM di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/5/2017).
BRI, lanjut dia, melakukan pembinaan UMKM melalui pendekatan dengan produk jasa perbankan dan training kewirausahaan. Masyarakat yang belum bisa berusaha atau berdagang dilatih agar memiliki jiwa wirausaha.
"Setelah lulus sekolah atau pesantren dan ingin membuka usaha bisa belajar lagi dibimbing. Nanti jika usahanya layak diberikan kredit," ujarnya.
Menurutnya, banyak program dari BRI yang bisa dilakukan para pengusaha UMKM. Diantaranya pelatihan terbuka untuk sekolah umum dan pesantren yang ingin belajar berwirausaha. Bantuan berupa coaching clinic, langkah mematenkan hak paten, belajar berdagang online serta pengemasan.
"Produk akan semakin menarik jika dikemas bagus misalkan, diberi tulisan. Peranan BRI dalam mengembangkan usaha semakin dirasakan di tengah masyarakat," terangnya.
Terkait pemilihan Kota Semarang sebagai kota pertama, dia menilai kota ini sangat memberi perhatian UMKM dan petani. Jateng juga provinsi pertama yang menginisiasi kartu untuk petani.
Dia mengharapkan, pengusaha UMKM Indonesia termasuk Jawa Tengah terus maju serta membantu perekonomian negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pameran UMKM bisa dikunjungi masyarakat mulai 5-7 Mei 2017 dengan berbagai kegiatan pendukung.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi provinsi ini dipilih sebagai kota pembuka parade. "UMKM kembali diangkat, berdikari kemudian bisa bertahan terus melaju. Di situasi krisis maupun ekonomi bergolak hanya UMKM yang bertahan," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, UMKM butuh ketrampilan mulai pelatihan. Diakui banyak perbankan yang sudah melakukan ini. Kluster-kluster yang sudah terbentuk membutuhkan pelatihan sehingga meningkatkan kualitas.
"Produk yang terus meningkat membutuhkan modal tinggi sehingga bantuan permodalan sangat dibutuhkan," katanya.
Ketua Sanggar KUB 'Surya Mustika' asal Cepu, Endang DM mengaku terbantu dalam aspek pemasaran karena belum berjualan online. "Selama ini hanya menunggu tamu yang datang ke rumah sehingga bazaar sangat membantu pemasaran batik," katanya.
Endang adalah salah satu nasabah yang mendapat pinjaman KUR setahun lalu. Pinjaman tersebut adalah pertama kalinya dalam menjalankan usahanya selama ini. "Pinjaman untuk menambah modal usaha karena kami berempat menjalankan usaha ini bersama," katanya.
Direktur Mikro Bank BRI, Mohammad Irfan mengatakan, membina UMKM hampir tidak ada kendala. "Asal yang membina rajin, yang dibina (para pelaku UMKM) juga mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan untuk jadi pengusaha yang baik. Jadi tidak ada kesulitan apa-apa," katanya di sela-sela pembukaan Parade UMKM di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/5/2017).
BRI, lanjut dia, melakukan pembinaan UMKM melalui pendekatan dengan produk jasa perbankan dan training kewirausahaan. Masyarakat yang belum bisa berusaha atau berdagang dilatih agar memiliki jiwa wirausaha.
"Setelah lulus sekolah atau pesantren dan ingin membuka usaha bisa belajar lagi dibimbing. Nanti jika usahanya layak diberikan kredit," ujarnya.
Menurutnya, banyak program dari BRI yang bisa dilakukan para pengusaha UMKM. Diantaranya pelatihan terbuka untuk sekolah umum dan pesantren yang ingin belajar berwirausaha. Bantuan berupa coaching clinic, langkah mematenkan hak paten, belajar berdagang online serta pengemasan.
"Produk akan semakin menarik jika dikemas bagus misalkan, diberi tulisan. Peranan BRI dalam mengembangkan usaha semakin dirasakan di tengah masyarakat," terangnya.
Terkait pemilihan Kota Semarang sebagai kota pertama, dia menilai kota ini sangat memberi perhatian UMKM dan petani. Jateng juga provinsi pertama yang menginisiasi kartu untuk petani.
Dia mengharapkan, pengusaha UMKM Indonesia termasuk Jawa Tengah terus maju serta membantu perekonomian negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pameran UMKM bisa dikunjungi masyarakat mulai 5-7 Mei 2017 dengan berbagai kegiatan pendukung.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi provinsi ini dipilih sebagai kota pembuka parade. "UMKM kembali diangkat, berdikari kemudian bisa bertahan terus melaju. Di situasi krisis maupun ekonomi bergolak hanya UMKM yang bertahan," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, UMKM butuh ketrampilan mulai pelatihan. Diakui banyak perbankan yang sudah melakukan ini. Kluster-kluster yang sudah terbentuk membutuhkan pelatihan sehingga meningkatkan kualitas.
"Produk yang terus meningkat membutuhkan modal tinggi sehingga bantuan permodalan sangat dibutuhkan," katanya.
Ketua Sanggar KUB 'Surya Mustika' asal Cepu, Endang DM mengaku terbantu dalam aspek pemasaran karena belum berjualan online. "Selama ini hanya menunggu tamu yang datang ke rumah sehingga bazaar sangat membantu pemasaran batik," katanya.
Endang adalah salah satu nasabah yang mendapat pinjaman KUR setahun lalu. Pinjaman tersebut adalah pertama kalinya dalam menjalankan usahanya selama ini. "Pinjaman untuk menambah modal usaha karena kami berempat menjalankan usaha ini bersama," katanya.
(ven)