Totalindo Eka Persada Bidik Kontrak Baru Rp3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Calon emiten PT Totalindo Eka Persada membidik kontrak baru sebesar Rp3 triliun atau tumbuh hingga dua kali lipat dibanding realisasi di akhir 2016 yang mencapai Rp1,5 triliun.
(Baca Juga: Totalindo Tawarkan Harga IPO Rp300-Rp490 per Saham)
Direktur Totalindo Eka Persada, Eko Wardoyo menjelaskan, hingga awal Mei 2017, perusahaannya telah membukukan kontrak baru sebesar Rp1,51 triliun. Nilai kontrak tersebut diraih melalui tambahan empat proyek baru, dua di antaranya pembangunan Rusun Nagrek Tower 1-5 dan Rusun Penggilingan.
"Tahun ini kami memiliki total order book Rp2,69 triliun, dan telah mendapatkan empat proyek baru sebesar Rp1,51 triliun," kata dia dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Dari target kontrak baru sebesar Rp3 triliun, sekitar 20% berasal dari proyek pemerintah dan sisanya 80% berasal dari swasta. Eko juga optimistis, dengan kondisi ekonomi yang mulai tumbuh akan ada tambahan Rp500 miliar dari proyek pemerintah sampai akhir 2017.
Menurutnya, potensi bisnis kontruksi nasional masih akan tetap tumbuh seiring mulai mencairnya belanja modal negara atau APBN 2017. Ke depan perseroan juga akan memperluas proyek hingga ke Jawa Barat dan Banten.
Direktur Utama Totalindo Eka Persada Donald Sihombing menambahkan, perseroan tetap akan fokus pada tiga segmen konstruksi yaitu, proyek kelas menengah atas, apartemen kelas menengah dan rumah susun untuk kelas menengah bawah (low segment).
"Kita juga akan mengikut tender yang diselenggarakan Kementerian PU dan perumahan rakyat, nanti kita hunting di luar DKI Jakarta, saya yakin bisa ada tambahan 30%-40% proyek baru dari pemerintah," ujarnya.
(Baca Juga: Totalindo Tawarkan Harga IPO Rp300-Rp490 per Saham)
Direktur Totalindo Eka Persada, Eko Wardoyo menjelaskan, hingga awal Mei 2017, perusahaannya telah membukukan kontrak baru sebesar Rp1,51 triliun. Nilai kontrak tersebut diraih melalui tambahan empat proyek baru, dua di antaranya pembangunan Rusun Nagrek Tower 1-5 dan Rusun Penggilingan.
"Tahun ini kami memiliki total order book Rp2,69 triliun, dan telah mendapatkan empat proyek baru sebesar Rp1,51 triliun," kata dia dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (9/5/2017).
Dari target kontrak baru sebesar Rp3 triliun, sekitar 20% berasal dari proyek pemerintah dan sisanya 80% berasal dari swasta. Eko juga optimistis, dengan kondisi ekonomi yang mulai tumbuh akan ada tambahan Rp500 miliar dari proyek pemerintah sampai akhir 2017.
Menurutnya, potensi bisnis kontruksi nasional masih akan tetap tumbuh seiring mulai mencairnya belanja modal negara atau APBN 2017. Ke depan perseroan juga akan memperluas proyek hingga ke Jawa Barat dan Banten.
Direktur Utama Totalindo Eka Persada Donald Sihombing menambahkan, perseroan tetap akan fokus pada tiga segmen konstruksi yaitu, proyek kelas menengah atas, apartemen kelas menengah dan rumah susun untuk kelas menengah bawah (low segment).
"Kita juga akan mengikut tender yang diselenggarakan Kementerian PU dan perumahan rakyat, nanti kita hunting di luar DKI Jakarta, saya yakin bisa ada tambahan 30%-40% proyek baru dari pemerintah," ujarnya.
(izz)