Penjualan Ritel AS Masih Mencoba Bertahan
A
A
A
NEW YORK - Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) naik sebesar 4,5% pada bulan April, kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Meski begitu jaringan pertokoan masih harus terus berjuang di tengah kehadiran maraknya toko online.
Seperti dilansir BBC, Sabtu (13/5/2017) beberapa peritel seperti J.C. Penney masih mengalami tekanan saat penjualan mereka jatuh sebesar 3,5% sepanjang kuartal pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Awal pekan peritel saingan mereka termasuk Macy's dan Nordstrom, juga melaporkan penurunan penjualan.
Sementara itu Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa aktivitas belanja online meroket pada bulan April dengan peningkatan sebesar 11,9% year-on-year. "Ini adalah pertumbuhan yang terjadi di hampir seluruh wilayah," ucap Ketua sebuah perusahaan konsultan ritel Davidowitz & Associates Howard Davidowitz di New York.
Penjualan pengecer berkontribusi 10,8% dari total sektor makanan AS serta penjualan ritel pada bulan April seperti yang diumumkan Departemen Perdagangan akhir pekan kemarin. Pertumbuhan tahunan sektor ini berada pada posisi 10% selama 12 beruntun.
Namun penjualan department store AS di April menyusut 3,7% year-on-year, untuk menjadi penurunan dalam dua tahun terakhir menurut Departemen Perdagangan. Disebutkan penjualan barang-barang olahraga, hobi, musik dan toko buku ambruk sebesar 2,4%.
JC Penney, yang memiliki lebih dari 1.000 kantor cabang di seluruh AS, melaporkan penjualan bersih mencapai USD2,7 miliar dalam tiga bulan dan di akhir April, kejatuhan 3,7%. Perusahaan mengumumkan kerugian bersih sebesar USD180 juta, atau dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang terimbas terhadap rencana penutupan lebih dari 100 toko.
Seperti dilansir BBC, Sabtu (13/5/2017) beberapa peritel seperti J.C. Penney masih mengalami tekanan saat penjualan mereka jatuh sebesar 3,5% sepanjang kuartal pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Awal pekan peritel saingan mereka termasuk Macy's dan Nordstrom, juga melaporkan penurunan penjualan.
Sementara itu Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa aktivitas belanja online meroket pada bulan April dengan peningkatan sebesar 11,9% year-on-year. "Ini adalah pertumbuhan yang terjadi di hampir seluruh wilayah," ucap Ketua sebuah perusahaan konsultan ritel Davidowitz & Associates Howard Davidowitz di New York.
Penjualan pengecer berkontribusi 10,8% dari total sektor makanan AS serta penjualan ritel pada bulan April seperti yang diumumkan Departemen Perdagangan akhir pekan kemarin. Pertumbuhan tahunan sektor ini berada pada posisi 10% selama 12 beruntun.
Namun penjualan department store AS di April menyusut 3,7% year-on-year, untuk menjadi penurunan dalam dua tahun terakhir menurut Departemen Perdagangan. Disebutkan penjualan barang-barang olahraga, hobi, musik dan toko buku ambruk sebesar 2,4%.
JC Penney, yang memiliki lebih dari 1.000 kantor cabang di seluruh AS, melaporkan penjualan bersih mencapai USD2,7 miliar dalam tiga bulan dan di akhir April, kejatuhan 3,7%. Perusahaan mengumumkan kerugian bersih sebesar USD180 juta, atau dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang terimbas terhadap rencana penutupan lebih dari 100 toko.
(akr)