Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat 2,9% di Kuartal I/2017

Selasa, 16 Mei 2017 - 18:42 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat 2,9% di Kuartal I/2017
A A A
JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I 2017 berada pada posisi USD326,3 miliar, tumbuh terkendali sebesar 2,9% (yoy) atau sedikit meningkat dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 2,0% (yoy). Berdasarkan kelompok peminjam, peningkatan ULN tersebut dipengaruhi oleh lebih kecilnya kontraksi pertumbuhan ULN swasta pada kuartal I 2017 yaitu sebesar -3,6% (yoy) dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar -5,5% (yoy).

"Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh melambat dari 11,0% (yoy) pada kuartal sebelumnya menjadi 10,0% (yoy)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Pada akhir kuartal I 2017, posisi ULN sektor publik tercatat sebesar USD166,5 miliar (51,0% dari total ULN), sementara posisi ULN sektor swasta tercatat sebesar USD159,9 miliar (49,0% dari total ULN). Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal I 2017 tercatat relatif stabil di kisaran 34% sebagaimana pada akhir kuartal IV 2016.

Namun menurun jika dibandingkan dengan kuartal I 2016 yang sebesar 37%. Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan ULN jangka panjang melambat, sementara pertumbuhan ULN jangka pendek meningkat. Posisi ULN jangka panjang yang mendominasi ULN Indonesia pada akhir kuartal I 2017 tercatat sebesar USD282,4 miliar (86,5% dari total ULN) atau tumbuh 1,1% (yoy), sedikit melambat dibandingkan kuartal IV 2016 yang tumbuh sebesar 1,5% (yoy).

Sementara itu, lanjut dia, posisi ULN berjangka pendek pada akhir kuartal I 2017 tercatat sebesar USD43,9 miliar (13,5% dari total ULN) atau tumbuh 16,3% (yoy), meningkat dibandingkan dengan kuartal IV 2016 yang tumbuh sebesar 6,0% (yoy). Sejalan dengan peningkatan ULN jangka pendek tersebut, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa sedikit meningkat dari 35,3% pada kuartal IV 2016 menjadi 36,1% pada kuartal I 2017.

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir kuartal I 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. "Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,5%," ucapnya.

Pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih meningkat dibandingkan dengan kuartal IV 2016, sementara ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan. Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan ULN pada kuartal I 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.

Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8712 seconds (0.1#10.140)