BI Perkirakan Inflasi Jawa Tengah Bulan Mei Lebih Tinggi
A
A
A
SEMARANG - Bank Indonesia memperkirakan inflasi Jawa Tengah pada Mei 2017 akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Hal tersebut diperkirakan sebagai pengaruh dari kenaikan sejumlah komoditas yang sudah mulai terjadi.
"Mencermati perkembangan harga terkini, inflasi pada Mei 2017 diperkirakan meningkat," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo, Jumat (19/5/2017).
Dia melanjutkan, kenaikan terjadi seiring dengan kenaikan harga komoditas makanan memasuki bulan Ramadhan. Dalam hal ini komoditas hortikultura (bawang putih dan cabai merah), daging ayam ras dan telur ayam ras. Selain itu, diperkirakan masih terdapat tekanan harga yang berasal dari dampak lanjutan kenaikan tarif listrik.
"Berdasarkan hasil survei pemantauan harga (SPH) pada Minggu ke II Mei 2017, di Jateng diperkirakan mengalami inflasi 0,39% pada month to month. Sementara itu, sampai dengan minggu ketiga Mei 2017 Kota Semarang diperkirakan mengalami inflasi 0,51% month to month," terangnya.
Komoditas potensial penyumbang inflasi terbesar di provinsi ini sampai minggu kedua Mei 2017 adalah bawang putih, telur ayam ras, cabai merah, bensin, beras, rokok kretek dan rokok kretek filter. Sedangkan, komoditas yang diperkirakan mengalami deflasi adalah bawang merah, kangkung, bula pasir dan semen.
Menurutnya, upaya yang ditempuh TPID dalam rangka dalam rangka menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pangan strategis menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2017 melalui sosialisasi, salah satunya dengan iklan layanan masyarakat.
"Iklan layanan masyarakat mengenai bijak berbelanja bagi konsumen dan bijak dalam berdagang. Pedagang diharapkan tidak menimbun barang," kata Kepala Divisi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng, Andi Reina Sari.
Di samping itu, SiHaTi Gen III (Sistem Informasi Harga dan Produksi Generasi III) akan dimanfaatkan untuk memantau perkembangan harga, pasokan serta perkiraan pasokan.
Andi juga mengimbau masyarakat agar tingkat konsumsi secukupnya dalam mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, operasi pasar murah akan dilaksanakan untuk mengendalikan harga. "Jika diperlukan akan digelar operasi pasar murah di beberapa titik untuk meringankan beban masyarakat," katanya.
"Mencermati perkembangan harga terkini, inflasi pada Mei 2017 diperkirakan meningkat," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo, Jumat (19/5/2017).
Dia melanjutkan, kenaikan terjadi seiring dengan kenaikan harga komoditas makanan memasuki bulan Ramadhan. Dalam hal ini komoditas hortikultura (bawang putih dan cabai merah), daging ayam ras dan telur ayam ras. Selain itu, diperkirakan masih terdapat tekanan harga yang berasal dari dampak lanjutan kenaikan tarif listrik.
"Berdasarkan hasil survei pemantauan harga (SPH) pada Minggu ke II Mei 2017, di Jateng diperkirakan mengalami inflasi 0,39% pada month to month. Sementara itu, sampai dengan minggu ketiga Mei 2017 Kota Semarang diperkirakan mengalami inflasi 0,51% month to month," terangnya.
Komoditas potensial penyumbang inflasi terbesar di provinsi ini sampai minggu kedua Mei 2017 adalah bawang putih, telur ayam ras, cabai merah, bensin, beras, rokok kretek dan rokok kretek filter. Sedangkan, komoditas yang diperkirakan mengalami deflasi adalah bawang merah, kangkung, bula pasir dan semen.
Menurutnya, upaya yang ditempuh TPID dalam rangka dalam rangka menjaga kestabilan harga dan pasokan bahan pangan strategis menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2017 melalui sosialisasi, salah satunya dengan iklan layanan masyarakat.
"Iklan layanan masyarakat mengenai bijak berbelanja bagi konsumen dan bijak dalam berdagang. Pedagang diharapkan tidak menimbun barang," kata Kepala Divisi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng, Andi Reina Sari.
Di samping itu, SiHaTi Gen III (Sistem Informasi Harga dan Produksi Generasi III) akan dimanfaatkan untuk memantau perkembangan harga, pasokan serta perkiraan pasokan.
Andi juga mengimbau masyarakat agar tingkat konsumsi secukupnya dalam mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, operasi pasar murah akan dilaksanakan untuk mengendalikan harga. "Jika diperlukan akan digelar operasi pasar murah di beberapa titik untuk meringankan beban masyarakat," katanya.
(ven)