OPEC Sepakat Perpanjang Pemotongan Produksi, Harga Minyak Naik Tinggi
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan Jumat, naik tinggi, setelah OPEC dan negara produsen non-OPEC mengadakan pertemuan di Wina, Austria. Mereka sepakat untuk memperpanjang pemangkasan produksi demi meningkatkan harga minyak yang sepanjang tahun ini masih jauh dari harapan.
Mengutip Reuters, Sabtu (20/5/2017), harga minyak mentah Brent International berakhir naik USD1,10 atau 2,1% ke USD53,61 per barel. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 18 April.
Sementara itu, harga acuan minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate naik 98 sen menjadi USD50,33 per barel, kenaikan tertinggi sejak 19 April.
Kenaikan tinggi itu membuat Brent naik 5,4% secara keseluruhan pada pekan ini. Dan WTI bertambah 5,2% untuk pekan ini.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia dijadwalkan bertemu pada 25 Mei. Mereka diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksi 1,8 juta barel per hari sampai akhir Maret 2018.
OPEC mencoba mengurangi kelebihan pasokan minyak global, seiring meningkatnya produksi si emas hitam di Amerika Serikat. Panel OPEC mempertimbangkan pemangkasan produksi yang lebih dalam untuk mendorong kenaikan harga.
Sementara itu, banyak investor tetap memberi perhatian kepada persediaan global yang tinggi. Melihat data dari seluruh dunia, apakah persediaan minyak global telah berkurang atau justru makin bertambah.
Produksi minyak mentah AS telah naik 10% sejak pertengahan 2016, hingga 9,3 juta barel per hari. Perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan bahwa pengebor minyak di AS menambah rig minyak untuk pekan ke-18 berturut-turut, sehingga menjadi pola terpanjang kedua yang tercatat.
Pengebor minyak di AS menambah delapan rig minyak dalam pekan yang sampai 19 Mei, sehingga jumlah totalnya menjadi 720, terbesar sejak April 2015.
Terkait sikap AS yang justru meningkatkan produksi minyak, Arab Saudi akan membahas masalah ini bersamaan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, perusahaan minyak negara Saudi Aramco juga akan menandatangani kesepakatan investasi dengan beberapa perusahaan Negeri Paman Sam.
Mengutip Reuters, Sabtu (20/5/2017), harga minyak mentah Brent International berakhir naik USD1,10 atau 2,1% ke USD53,61 per barel. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 18 April.
Sementara itu, harga acuan minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate naik 98 sen menjadi USD50,33 per barel, kenaikan tertinggi sejak 19 April.
Kenaikan tinggi itu membuat Brent naik 5,4% secara keseluruhan pada pekan ini. Dan WTI bertambah 5,2% untuk pekan ini.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia dijadwalkan bertemu pada 25 Mei. Mereka diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksi 1,8 juta barel per hari sampai akhir Maret 2018.
OPEC mencoba mengurangi kelebihan pasokan minyak global, seiring meningkatnya produksi si emas hitam di Amerika Serikat. Panel OPEC mempertimbangkan pemangkasan produksi yang lebih dalam untuk mendorong kenaikan harga.
Sementara itu, banyak investor tetap memberi perhatian kepada persediaan global yang tinggi. Melihat data dari seluruh dunia, apakah persediaan minyak global telah berkurang atau justru makin bertambah.
Produksi minyak mentah AS telah naik 10% sejak pertengahan 2016, hingga 9,3 juta barel per hari. Perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan bahwa pengebor minyak di AS menambah rig minyak untuk pekan ke-18 berturut-turut, sehingga menjadi pola terpanjang kedua yang tercatat.
Pengebor minyak di AS menambah delapan rig minyak dalam pekan yang sampai 19 Mei, sehingga jumlah totalnya menjadi 720, terbesar sejak April 2015.
Terkait sikap AS yang justru meningkatkan produksi minyak, Arab Saudi akan membahas masalah ini bersamaan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump. Selain itu, perusahaan minyak negara Saudi Aramco juga akan menandatangani kesepakatan investasi dengan beberapa perusahaan Negeri Paman Sam.
(ven)