Kebutuhan BBM Lebaran Naik, Pertamina Pastikan Tak Akan Impor

Senin, 22 Mei 2017 - 15:15 WIB
Kebutuhan BBM Lebaran Naik, Pertamina Pastikan Tak Akan Impor
Kebutuhan BBM Lebaran Naik, Pertamina Pastikan Tak Akan Impor
A A A
JAKARTA - Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Muchammad Iskandar mengakui kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) untuk musim Lebaran tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Namun, dia memastikan perseroan tidak akan melakukan impor BBM tambahan untuk mengamankan stok BBM.

Pihaknya telah melakukan persiapan sejak dini, sehingga tidak perlu ada kegiatan importasi tambahan. Impor hanya dilakukan untuk yang sudah diprogramkan sebelumnya.

(Baca Juga: Lebaran, Konsumsi Premium hingga Pertamax Diramal Naik Tipis)

"Tambahan BBM kita reguler saja. Stok kita jaga tidak seperti tahun sebelumnya, tidak impor (tambahan), karena kita sudah siapkan lebih dini. Impor tetap karena gasoline masih kurang, tapi sudah terprogram tidak perlu tambahan impor khusus," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Dia menuturkan, ketahanan stok BBM Pertamina per 21 Mei 2017 masih aman. Untuk premium, ketahan stok diperkirakan mencapai 24 hari dengan pasokan sebesar 1,2 juta kiloliter (KL).

"Posisi stok per 21 Mei premium berada pada level tinggi yaitu 24 hari. Biasanya kita levelnya di bawah 20 hari. Level ini yang kita jagain sampai nanti pascalebaran, bergeser tidak boleh turun di bawah 20 hari. Supaya sampai di terminal BBM depot terakhir stok kita aman," imbuh dia.

(Baca Juga: Pertamina Prediksi Konsumsi Avtur Naik 6% Selama Lebaran)

Sementara itu untuk solar ketahanannya mencapai 26 hari dengan pasokan sekitar 1,8 juta KL, pertamax 24 hari dengan pasokan sekitar 798 ribu KL, pertamax turbo 22 hari dengan pasokan sekitar 19.250 KL, dan pertalite ketahanan stoknya 21 hari dengan psokan sekitar 1,1 juta KL.

Untuk avtur ketahanan stoknya mencapai 22 hari dengan pasokan sekitar 303.974 KL, LPG ketahannnya sekitar 16 hari dengan pasokan 326.371 metrikton (MT), dan minyak tanah (kerosene) sekitar 66 hari dengan pasokan 120.821 KL.

"Minyak tanah 66 hari karena volume relatif kecil tinggal wilayah timur Indonesia yang belum konversi atau sekitar 1.807 KL per day. Persiapan kita cukup lumayan," ujar Iskandar.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7238 seconds (0.1#10.140)