Jokowi Pimpin Ratas Tindaklanjuti Hasil Forum OBOR
A
A
A
BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (Ratas) dengan sejumlah menteri menindaklanjuti Forum One Belt, One Road (OBOR) yang dilaksanakan di Beijing, China, pada 14-15 Mei 2017 lalu.
"Setelah mengikuti forum itu, kita melihat peluang yang ada untuk kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).
Menurut Jokowi, forum tersebut perlu ditindaklanjuti, apalagi setelah pada Jumat lalu, lembaga Standar & Poor's memberikan peringkat investasi yang positif kepada Indonesia. Hal itu menambah kepercayaan diri bagi Pemerintah untuk meningkatkan investasi.
Jokowi menilai, peluang investasi tidak datang untuk kedua kalinya. Maka itu, ia berharap agar peluang tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Ia berharap pelayanan terhadap para investor lebih ditingkatkan terutama berkaitan dengan masalah perizinan dan kepastian hukum yang harus diperbaiki.
"Harus kita perbaiki dan harus kita benahi terus menerus, dan saya kira kita sudah berada pada trek yang benar. Namun pekerjaan ini memerlukan sebuah kecepatan penanganan dari kita semuanya," ujarnya.
"Setelah mengikuti forum itu, kita melihat peluang yang ada untuk kerja sama dengan negara lain sangat terbuka lebar," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).
Menurut Jokowi, forum tersebut perlu ditindaklanjuti, apalagi setelah pada Jumat lalu, lembaga Standar & Poor's memberikan peringkat investasi yang positif kepada Indonesia. Hal itu menambah kepercayaan diri bagi Pemerintah untuk meningkatkan investasi.
Jokowi menilai, peluang investasi tidak datang untuk kedua kalinya. Maka itu, ia berharap agar peluang tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Ia berharap pelayanan terhadap para investor lebih ditingkatkan terutama berkaitan dengan masalah perizinan dan kepastian hukum yang harus diperbaiki.
"Harus kita perbaiki dan harus kita benahi terus menerus, dan saya kira kita sudah berada pada trek yang benar. Namun pekerjaan ini memerlukan sebuah kecepatan penanganan dari kita semuanya," ujarnya.
(ven)