Pemerintah Akan Jaga Inflasi Selama Ramadhan dan Idul Fitri
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan terus mengawasi praktik kartel saat Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini agar inflasi tetap terjaga di bulan Mei dan Juni 2017.
Darmin meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan secara berlebihan soal harga bahan pokok. Menurutnya kenaikan harga bahan pokok sampai Idul Fitri masih cukup terjaga. Meski ada kecenderungan kenaikan, itu hanya di beberapa komoditas alias tidak seluruhnya.
"Untuk komponen volatile food sampai hari ini masih cukup rendah. Tapi ada beberapa komoditas yang bisa mengganggu pergerakan harga volatile food, seperti bawang putih, telur ayam dan daging ayam," ujarnya usai rapat Koordinasi Pembahasan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Melihat hal itu, Darmin optimistis bahwa inflasi selama bulan puasa hingga Idul Fitri akan tetap terjaga. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi April tahun ini sebesar 0,09%. Inflasi sepanjang tahun tercatat 1,28% dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,17%.
Adapun komponen volatile food mengalami deflasi 1,26%. Sementara komponen administered price masih mengalami inflasi sebesar 1,27%. Penyumbang inflasi terbesar berasal dari kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap kedua, serta kenaikan tarif angkutan udara, bensin dan rokok.
"Dan komponen volitile food tidak perlu dikhawatirkan berpengaruh ke inflasi," katanya.
Darmin meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan secara berlebihan soal harga bahan pokok. Menurutnya kenaikan harga bahan pokok sampai Idul Fitri masih cukup terjaga. Meski ada kecenderungan kenaikan, itu hanya di beberapa komoditas alias tidak seluruhnya.
"Untuk komponen volatile food sampai hari ini masih cukup rendah. Tapi ada beberapa komoditas yang bisa mengganggu pergerakan harga volatile food, seperti bawang putih, telur ayam dan daging ayam," ujarnya usai rapat Koordinasi Pembahasan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Melihat hal itu, Darmin optimistis bahwa inflasi selama bulan puasa hingga Idul Fitri akan tetap terjaga. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi April tahun ini sebesar 0,09%. Inflasi sepanjang tahun tercatat 1,28% dan inflasi tahun ke tahun sebesar 4,17%.
Adapun komponen volatile food mengalami deflasi 1,26%. Sementara komponen administered price masih mengalami inflasi sebesar 1,27%. Penyumbang inflasi terbesar berasal dari kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap kedua, serta kenaikan tarif angkutan udara, bensin dan rokok.
"Dan komponen volitile food tidak perlu dikhawatirkan berpengaruh ke inflasi," katanya.
(ven)